Khotbah Jumat 21 November 2025: Menjaga Hati dan Lisan

- Menjaga hati dan lisan penting untuk kehidupan damai dan harmonis sehari-hari.
- Kata-kata kecil yang tak dijaga dapat menimbulkan masalah, memicu konflik, dan melukai orang lain.
- Mengelola hati serta memilih kata-kata yang tepat menjadi keterampilan berharga untuk hidup yang lebih tenang.
Menjaga hati dan lisan adalah bagian penting dari membangun kehidupan yang damai dan harmonis. Di tengah kesibukan dan tekanan hidup sehari-hari, kita sering kali tidak sadar bahwa kata-kata dan perasaan yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah, memicu konflik, dan melukai orang lain.
Oleh karena itu, memahami cara mengelola hati serta memilih kata-kata yang tepat, menjadi keterampilan yang sangat berharga. Kali ini, IDN Times akan memberi contoh khotbah Jumat yang membahas mengapa menjaga hati dan lisan begitu penting serta bagaimana langkah-langkah sederhana dapat membantu kita menjalani hidup yang lebih tenang dan penuh kebaikan. Yuk, simak!
1. Pembukaan

Assalamualaikum warrahmatulahi wa barakatuh,
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan meminta ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari keburukan diri dan perbuatan kita. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga selawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena sesungguhnya, ketakwaan adalah sebaik-baik bekal untuk kehidupan dunia dan akhirat.
2. Isi

Pada khotbah kali ini, marilah kita merenungkan pentingnya menjaga hati dan lisan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak masalah muncul bukan karena tindakan besar, tetapi dari kata-kata kecil yang tak dijaga. Lisan bisa menjadi sumber kebaikan, namun juga bisa menjadi sumber dosa jika tidak dikendalikan.
Ucapan yang baik dapat menjadi sedekah, menenangkan hati orang lain, memperbaiki hubungan, dan menjadi amal yang pahalanya terus mengalir. Namun ucapan yang buruk bisa melukai, memecah belah, merusak persaudaraan, dan menimbulkan permusuhan. Karena itu, Allah memerintahkan kita untuk berkata baik atau diam.
Begitu pula hati, ia adalah pusat dari segala perilaku. Jika hati bersih, maka bersihlah seluruh perbuatan kita. Tetapi jika hati kotor dengan iri, dengki, marah, dan sombong, maka perbuatan pun ikut rusak. Membersihkan hati adalah pekerjaan seumur hidup: dengan memperbanyak zikir, memaafkan kesalahan orang lain, menghindari prasangka buruk, serta terus mendekat kepada Allah.
Jamaah yang berbahagia, kehidupan akan menjadi lebih tenang bila kita menjaga hati dan lisan. Rumah tangga menjadi lebih harmonis, persahabatan lebih kuat, pekerjaan terasa ringan, dan ibadah menjadi lebih khusyuk. Mulailah dari hal sederhana: memilih kata yang baik, menahan amarah, memuji kebaikan orang lain, dan memohon ampunan ketika melakukan kesalahan.
3. Penutup

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, marilah kita terus memperbaiki diri, menjaga hati dan lisan, serta memperbanyak amal kebaikan. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang mampu membawa kedamaian bagi sekitar.
Sebelum kita mengakhiri khotbah ini, marilah kita berdoa agar Allah mengampuni dosa-dosa kita, memperbaiki akhlak kita, memberikan keberkahan pada keluarga kita, serta menjaga negeri kita dari keburukan.
Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang selamat di dunia dan akhirat.
Wassalammualaikum warrahmatullahi wa barakatuh.
Menjaga hati dan lisan bukanlah tugas yang dapat diselesaikan dalam satu hari, tetapi merupakan proses yang membutuhkan latihan dan kesadaran berkelanjutan. Dengan memulai dari hal-hal kecil seperti belajar menahan emosi, memilih ucapan yang baik, dan membersihkan hati dari prasangka buruk, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi diri sendiri maupun orang lain. Semoga nilai-nilai yang dibahas dalam artikel ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan berbicara, sehingga hidup kita dipenuhi kedamaian, keberkahan, dan hubungan yang lebih harmonis.


















