Ide Naskah Khutbah Jumat 20 Juni 2025, Jangan Remehkan Lisan dan Hati!

- Menjaga lisan, menyelamatkan iman- Pentingnya menjaga lisan dalam kehidupan sehari-hari.- Menjaga lisan juga berarti menjaga perilaku di media sosial.- Perbaiki lisan dengan zikir, doa, dan kata-kata yang memberi semangat.
- Hati yang bersih, jalan menuju surga- Hati adalah pusat dari seluruh amal manusia.- Penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, dan riya bisa merusak keikhlasan dan amal saleh kita.- Bersihkan hati sebagai kunci masuk surga.
- Memperkuat ukhuwah islamiyah di tengah perpecahan
Hari Jumat bukan hanya hari penuh berkah, tapi juga momen terbaik untuk merenung dan memperbaiki diri. Khutbah Jumat, 20 Juni 2025 mengangkat tema yang sangat relevan dengan kondisi umat saat ini: bagaimana menjaga ketenangan jiwa di tengah tekanan dunia yang serba cepat dan penuh ujian.
Umat Islam diingatkan untuk kembali ke hal-hal mendasar yang diperintahkan Allah dan dicontohkan Rasulullah SAW. Berikut ini tiga poin utama dalam khutbah Jumat kali ini yang patut kita renungkan dan amalkan.
1. Menjaga lisan, menyelamatkan iman

الحمد لله، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا. من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
Amma ba’du,
Jamaah Jumat rahimakumullah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Takwa yang membuat kita sadar bahwa setiap kata dan perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Betapa penting menjaga lisan dalam kehidupan sehari-hari. Karena banyak orang tergelincir ke dalam dosa bukan karena perbuatannya, tapi karena lisannya. Ghibah, fitnah, adu domba, kata kasar, dan umpatan bisa menjadi sebab hilangnya amal dan datangnya murka Allah.
Di era digital saat ini, menjaga lisan juga berarti menjaga jari kita di media sosial. Jangan mudah menyebar informasi yang belum jelas, jangan menyakiti hati orang lain hanya demi kesenangan.
الحمد لله الذي أمرنا بحسن الخلق، ونهانا عن السوء والفساد. أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Mari kita perbaiki lisan kita. Isi dengan zikir, doa, dan kata-kata yang memberi semangat. Jadikan lisan kita sebagai sumber pahala, bukan sumber dosa.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang menjaga lisannya dan mendapatkan keselamatan dunia akhirat.
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، الأحياء منهم والأموات...
[Doa penutup dan selawat]
2. Hati yang bersih, jalan menuju surga

الحمد لله الذي هدانا لهذا، وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Hati adalah pusat dari seluruh amal manusia. Jika hati baik, maka baiklah seluruh amalnya. Tapi jika hati rusak, maka rusaklah seluruh amalnya.
Rasulullah SAW bersabda:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً... إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ
“Ketahuilah, dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuhnya akan baik.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, dan riya bisa merusak keikhlasan dan amal saleh kita. Hati yang kotor akan sulit menerima kebenaran dan mudah dipengaruhi syaitan.
Solusinya adalah dzikir, membaca Al-Qur’an, muhasabah, memperbanyak istighfar, dan berkumpul dengan orang-orang saleh.
الحمد لله الذي جعل القلوب مستقراً للإيمان، وأمرنا بتزكيتها وتطهيرها.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Mari kita periksa hati kita hari ini. Apakah masih bersih? Apakah kita ridha dengan takdir Allah? Apakah kita ikhlas saat memberi dan beribadah?
Hati yang bersih adalah kunci masuk surga. Allah berfirman:
إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“Kecuali orang-orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu’ara: 89)
Mari bersihkan hati sebelum terlambat.
اللهم طهر قلوبنا من النفاق، وأعمالنا من الرياء، وألسنتنا من الكذب...
[Doa penutup dan selawat]
3. Memperkuat ukhuwah islamiyah di tengah perpecahan

الحمد لله الذي أمرنا بالوحدة، ونهانا عن الفرقة. والصلاة والسلام على نبينا محمد الذي جمع القلوب على الإيمان.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Umat Islam adalah satu tubuh. Sakit satu bagian, maka bagian lain ikut merasakan. Ukhuwah Islamiyah adalah kekuatan yang harus terus dirawat.
Allah berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” (QS. Al-Hujurat: 10)
Namun hari ini kita melihat banyak perpecahan. Saling menyalahkan, memutus silaturahmi, dan menyebar kebencian. Semua itu melemahkan umat dan membuka celah bagi musuh.
Rasulullah SAW bersabda:
المسلم أخو المسلم، لا يظلمه ولا يخذله ولا يحقره...
الحمد لله الذي ألف بين قلوب المؤمنين، وجعل المحبة في طاعته سبيلاً للجنة.
Jamaah yang berbahagia,
Mari kita perkuat ukhuwah mulai dari keluarga, tetangga, teman kerja, hingga jamaah masjid. Saling menghargai, mendoakan, membantu, dan memaafkan adalah wujud nyata dari ukhuwah yang kuat.
Ukhuwah bukan hanya slogan, tapi amalan. Jika kita ingin kuat, maka bersatulah.
اللهم اجمع شمل المسلمين، وأصلح ذات بينهم، ووحد كلمتهم، واهدهم سبل السلام...
[Doa penutup dan selawat]