Kisah Brigjen Apriastini, Kapusjarah Polri Wanita Pertama di Indonesia

Beliau juga pernah menjadi ajudan alm. Ani Yudhoyono

Bekerja sebagai Polisi sering disebut sebagai pekerjaan maskulin. Hal ini membuat tak banyak perempuan yang mendapat jabatan tinggi dalam institusi ini. Meski begitu, Apriastini Baktibugiansri berhasil menduduki jabatan tinggi sebagai Kepala Pusat Sejarah (Kapusjarah) Kepolisian Republik Indonesia.

Ingin tahu bagaimana kiprah Apriastini hingga berhasil menduduki posisi tinggi di kepolisian? Yuk, simak kisahnya!

1. Kini berpangkat Brigjen, ternyata Apriastini sebelumnya tidak punya impian menjadi Polwan

Kisah Brigjen Apriastini, Kapusjarah Polri Wanita Pertama di IndonesiaApriastini dalam diskusi bersama IDN Times, 12 Agustus 2020. IDN Times/Aldila Muharma

Apriastini kini telah berpangkat bintang satu atau setara Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen. Pol). Tentunya, pangkat ini merupakan pencapaian  yang luar biasa. Apalagi, saat ini hanya ada 8 polisi wanita yang memperoleh pangkat tersebut di Indonesia.

Namun siapa sangka, ternyata beliau tidak pernah bermimpi menjadi polisi wanita. Memang, orangtuanya memiliki latar belakang sebagai Polri. Namun, orangtuanya tidak menyarankannya untuk ikut terjun dalam dunia kepolisian.

"Malah, orangtua saya melarang. Jangan jadi Polwan, jadilah wanita Angkatan Udara! Tapi mungkin darah sudah mengalir dari orangtua saya untuk menjadi polisi, makanya saya daftar menjadi anggota Polwan di Bandung pada saat itu, yang alhamdulillah dengan berbagai proses, saya lulus sampai saya mendapat pendidikan di Ciputat," ucapnya ketika berkunjung ke IDN Media, Rabu (12/8/2020).

2. Beliau juga pernah menjadi Paspampres Tien Soeharto dan Ani Yudhoyono, mantan Ibu Negara Republik Indonesia

Kisah Brigjen Apriastini, Kapusjarah Polri Wanita Pertama di IndonesiaApriastini dalam diskusi bersama IDN Times, 12 Agustus 2020. IDN Times/Aldila Muharma

Salah satu tugas yang melekat dalam Apriastini adalah ketika menjadi salah satu anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) untuk mantan Ibu Negara. Ia bekerja 12 tahun bersama Tien Soeharto dan selanjutnya bersama Ani Yudhoyono.

Sebagai ajudan dari Ibu Negara selama bertahun-tahun, Apriastini mengaku harus bekerja selama 24 jam. Ia bahkan jarang pulang dan bertemu keluarganya karena harus mengikuti aktivitas Ibu Negara.

"Ibunya sakit aja, kita ajudan jadi bakal ditanya kenapa bisa sakit. Walau saya bujangan, tetap aja untuk keluarga, tetap harus ada dengan orangtua. Kadang, ketemu orangtua juga 3 bulan sekali, Lebaran gak pulang," ungkap Polwan pertama dari Bintara ini. 

3. Telah berkarier selama 36 tahun, Apristiani mengungkap beratnya perempuan yang bekerja di Kepolisian

Kisah Brigjen Apriastini, Kapusjarah Polri Wanita Pertama di IndonesiaApriastini dalam diskusi bersama IDN Times, 12 Agustus 2020. IDN Times/Aldila Muharma

Bekerja sebagai polisi sering dianggap sebagai pekerjaan lak-laki. Ini karena pekerjaan tersebut membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang kuat.

dm-player

Apriastini pun mengaku, karier polisi untuk perempuan memang cukup berat. Terutama, ketika sudah berhubungan dengan aspek seksual mereka.

"Kita bekerja, ada pria ada wanita, apalagi kita bekerja 24 jam. Kalau ada yang iseng-iseng tadi, tergantung kitanya yang ladenin atau enggak. Kalau enggak, bapak-bapaknya juga bakal merasa ‘oh dia gak bisa diajak main-main nih'," ungkapnya.

Untungnya, polisi wanita memiliki wadah Perwira Koordinator Polisi Wanita (Pakoor Polwan) Indonesia dan juga Ibu Asuh Polwan. Dua wadah ini menjadi tempat perlindungan para polisi wanita.

Baca Juga: Ida Utari, Wanita RI Pertama yang Jadi Ketua Konferensi Polwan Sedunia

4. Kini, Brigjen Apriastini menjabat sebagai Kepala Pusat Sejarah (Kapusjarah) Kepolisian Republik Indonesia

Kisah Brigjen Apriastini, Kapusjarah Polri Wanita Pertama di IndonesiaApriastini dalam diskusi bersama IDN Times, 12 Agustus 2020. IDN Times/Aldila Muharma

Setelah memperoleh pangkat Brigjen, Apriastini juga dilantik menjadi Kepala Pusat Sejarah Kepolisian Republik Indonesia menggantikan Brigjen Istu Hari Winarto. Hebatnya, ia menjadi Polwan pertama yang menduduki posisi ini.

"Pusat sejarah itu salah satunya mengelola Museum polri. Jadi, saya juga mendata koleksi sejarah, benda pustaka, buku-buku. Jadi, sekarang saya mengelola Museum Polri yang diresmikan SBY tanggal 1 Juli 2009," terangnya.

5. Polwan di Indonesia masih jauh dari perjuangan, Apriastini berharap peluang karier Polwan Indonesia semakin luas

Kisah Brigjen Apriastini, Kapusjarah Polri Wanita Pertama di IndonesiaApriastini dalam diskusi bersama IDN Times, 12 Agustus 2020. IDN Times/Aldila Muharma

"Semua kemampuan sudah ada, potensi ada, tinggal pimpinan yang ajak. Banyak juga adik-adik kita yang sudah siap. Namun tadi lagi, tunggu panggilan juga. Alhamdulilah, kita 8, sudah mapan menjadi Kapolres di beberapa Polda," ungkap Apriastini.

Saat ini, terdapat lebih dari 500 Kapolres di Indonesia, namun hanya ada 8 polisi wanita yang menduduki jabatan tinggi tersebut. Padahal, menurutnya sudah banyak juniornya yang layak untuk menempati jabatan yang lebih tinggi. 

"Kita sesama wanita, harus dari Polwan sendiri yang berjuang. Seperti yang sampaikan, seorang Kapolres sudah dicalonkan oleh pimpinannya. Tapi, kalau gak ada dukungan dari senior, itu tidak akan mungkin," tutupnya. 

https://www.youtube.com/embed/R0elQSEE9kY

Baca Juga: Sejarah Kenapa Polri Lahir Pada 21 Agustus Tapi Dirayakan 1 Juli

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya