Potret seorang Ibu di Desa Ban yang sedang mencari air bersih (dok. Reza Riyady)
Perjuangan Reza untuk dapat merealisasikan program SAUS di Desa Ban ini pastinya tak selalu berjalan mulus. Banyak kendala dan tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari kurangnya bantuan materi dari pemerintah kabupaten setempat hingga kurangnya biaya untuk membangun bak penampungan air.
Biaya untuk membangun bak penampungan dan saluran air di Desa Ban tentu tidak murah, yaitu mencapai Rp30 juta. Untuk mendapatkan modal tersebut, Reza berinisiatif untuk membuka donasi melalui platform penggalangan dana online. Selain itu, ia juga mencoba mencari bantuan melalui jalur politik. Sayangnya, pemerintah kabupaten setempat belum bisa memberikan bantuan. Reza justru banyak mendapatkan dukungan bantuan dari rekan-rekannya di luar daerah Kabupaten Karangasem.
"Saya sempat down karena bahkan saya melewat jalur politik pada saat itu, minta bantuannya, tapi nggak berhasil juga. Malah yang membantu kebanyakan masyarakat Klungkung dan juga teman-teman saya di luar daerah, bahkan ada yang di Jakarta dan Medan," ungkapnya.
Potret Desa Ban, Karangasem, Bali yang mengalami krisis air bersih (dok. Reza Riyady)
Hingga hari terakhir penggalangan donasi ditutup, uang yang terkumpul ternyata masih jauh dari yang diharapkan. Uang donasi yang terkumpul hanya sebesar Rp2,8 juta. Hal ini membuat Reza hampir menyerah. Ia mulai ragu atas usaha dan inisiatifnya membantu warga Desa Ban.
Namun, Reza adalah seorang pejuang pantang pulang sebelum berjuang. Ia teringat akan tekad dan janjinya kepada warga Desa Ban. Ia berkeyakinan bahwa niat baiknya yang tulus lahir dari hati, pasti akan sampai ke hati orang-orang baik lainnya. Hingga akhirnya sebuah keajaiban datang menghampiri tanpa disangka-sangka.
Tepat di saat Reza akan menutup penggalangan dana tersebut, ia dihubungi oleh sesesorang dari Medan, Sumatera Utara yang berniat ingin mengirimkan donasi. Siapa sangka, donasi yang diberikan cukup besar dan mencukupi seluruh kebutuhan untuk membangun bak penampungan air di Desa Ban, yaitu sebesar Rp30 juta.
"Apa yang dikerjakan dengan tulus dari hati akan mengena ke hati lainnya. Bim salabim, pada saat itu ada seseorang, nge-chat saya malam hari via DM. Yang bikin saya shock, mereka tuh bilang cuma mau kasih Rp6 juta. Ternyata mereka bener-bener berdonasi Rp30 juta," cerita Reza.
Dengan uang hasil donasi itu, tanpa berlama-lama Reza langsung menepati janjinya untuk mewujudkan pembangunan saluran dan bak penampungan air di Desa Ban, Karangasem, Bali.