Selama bertahun-tahun, penelitian telah menunjukkan kalau rasa bersyukur gak hanya mengurangi stres, tetapi juga memainkan peran utama dalam mengatasi trauma.
Sebuah studi tahun 2006 yang diterbitkan dalam Behavior Research and Therapy menemukan bahwa veteran Perang Vietnam yang memiliki tingkat rasa syukur yang lebih tinggi mengalami tingkat gangguan stres pasca-trauma yang lebih rendah. Sebuah studi tahun 2003 yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology juga menemukan bahwa rasa bersyukur merupakan benteng utama pertahanan trauma setelah serangan teroris pada 11 September.
Menerima semua yang harus kamu syukuri, bahkan di saat-saat terburuk sekalipun dapat menumbuhkan ketangguhan dan kekuatan pada diri.
Setiap manusia pasti memiliki kemampuan dan kesempatan untuk memupuk rasa syukur pada diri. Ketimbang harus mengeluh mengenai sesuatu yang gak bisa kamu miliki. Cobalah kita meluangkan waktu sejenak untuk fokus pada semua yang kita miliki, sebelum kita menyesal nantinya. Mengembangkan "sikap syukur" adalah salah satu cara paling sederhana untuk meningkatkan kepuasan dalam kehidupan.