Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Artsiom Padrez)

Seandainya pun kamu menjadi admin sebuah grup chat, tak berarti dirimu harus sangat aktif. Awalnya, kamu mungkin cemas jangan-jangan kesukaanmu menjadi silent reader di grup terkesan sombong atau bakal berakibat dikeluarkannya dirimu dari grup tersebut. Namun, menjaga diri biar gak terlalu aktif di grup chat memang perlu.

Apalagi dengan banyaknya grup yang diikuti. Jika kamu aktif sekali di setiapnya tentu merepotkan diri sendiri. Dengan berkomunikasi secukupnya saja melalui grup chat, dirimu justru akan memperoleh beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Tak mendominasi grup

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Grup chat bisa dibayangkan sebagai sebuah ruang yang berisi banyak orang. Kalau kamu terlalu banyak berbicara, orang lain tidak memperoleh kesempatan yang sama. Bahkan, suaramu yang terus-menerus bisa mengganggu orang-orang.

Dalam interaksi melalui grup chat pun, hal ini mesti menjadi perhatian. Sudah tepat kamu mengurangi keaktifan di grup tersebut, agar anggota yang lain dapat terlebih dahulu memulai percakapan atau menanggapi sesuatu. Grup chat yang tidak didominasi oleh beberapa orang saja bakal lebih membahagiakan setiap anggotanya.

2. Lebih produktif

ilustrasi melukis (pexels.com/Mikhail Nilov)

Membalas percakapan teks memang mudah, tapi sebetulnya cukup menghabiskan waktu dan energi kalau dilakukan terus-menerus. Pikiranmu akan terpecah karena sebentar-sebentar ada chat masuk. Kamu merasa harus segera membaca dan meresponsnya.

Makin banyak anggota grup, makin dirimu gak bisa lepas dari smartphone. Terlebih grup chat yang diikuti juga lebih dari satu. Ini sangat mengganggu produktivitasmu. Dengan mengesampingkan dulu notifikasi dari sejumlah grup, kamu bakal lebih berkonsentrasi mengerjakan hal-hal penting dalam keseharianmu.

3. Menyimak obrolan bikin lebih paham

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/iam hogir)

Orang yang banyak berbicara atau terus menyahut di grup chat belum tentu betul-betul memahami suatu topik. Bisa saja mereka hanya menang dalam kecepatan merespons percakapan. Alhasil, makin lama obrolan makin tidak jelas arahnya. Terkadang juga banyak informasi yang keliru dan ditanggapi seakan-akan sudah pasti benar.

Sementara itu, kamu yang menyimak percakapan dari awal sampai akhir dapat lebih cermat. Pemahamanmu tentang topik yang dibicarakan menjadi lebih baik. Tiba waktunya dirimu berkomentar, pasti lebih mengena ketimbang anggota lain. Bahkan, kamu mampu meluruskan informasi-informasi yang kurang tepat.

4. Terhindar dari candaan atau komentar yang tidak bijak

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/cottonbro studio)

Mengobrol di grup memang mengasyikkan apalagi dengan orang-orang yang sudah akrab. Namun, sedekat-dekatnya hubungan tentu tetap ada hal-hal yang seharusnya tidak diketik di grup chat.

Kendali diri pun sering melemah saat percakapan di grup kian seru. Nanti tahu-tahu ada anggota yang kesal, bahkan mendadak meninggalkan grup, barulah anggota yang lain bingung dan yakin pasti ada sesuatu yang membuatnya gak berkenan. Mengurangi keaktifan di grup bikin kamu berpikir dulu sebelum mengetik apa pun.

5. Gak oversharing

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Gustavo Fring)

Sedekat apa pun hubunganmu dengan orang-orang dalam suatu grup chat, tidak tepat apabila kamu menganggapnya seperti saluran pribadimu. Dirimu mengetik dan meneruskan informasi apa saja di grup itu. Kamu tidak lagi mempertimbangkan relevansinya bagi anggota grup yang lain.

Kamu dapat terus membahas hal-hal pribadimu dan semua orang di grup seperti dipaksa menyimaknya. Oversharing tentang apa saja bakal mengganggu orang lain. Selain terlalu banyak hal pribadi dalam hidupmu yang menjadi setransparan kaca akuarium.

6. Paham apa yang perlu disampaikan di grup atau japri saja

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/iam hogir)

Grup chat hendaknya hanya digunakan untuk berbagi informasi yang berguna untuk seluruh anggotanya. Bisa juga bertanya jawab tentang kabar masing-masing. Jika kamu memiliki keperluan dengan segelintir orang saja, berkomunikasilah secara pribadi.

Sama seperti ketika kamu ada perlu dengan seseorang, tapi alih-alih menemuinya secara pribadi, dirimu justru berteriak-teriak di kelas atau kantornya. Japri lebih nyaman baik untuk orang yang kamu tuju maupun anggota grup yang lain. Kamu sendiri juga lebih leluasa dalam menyampaikan maksud-maksudmu.

7. Tak terputus dari interaksi langsung dengan teman di sekitar

ilustrasi bersama teman (pexels.com/cottonbro studio)

Adanya grup chat membantumu terus terhubung dengan berbagai kelompok. Seperti keluarga, alumni setiap jenjang pendidikan, teman kerja, kawan hobi, dan sebagainya. Namun, interaksi langsung dengan orang-orang yang berada di sekelilingmu juga perlu dijaga.

Kalau kamu sudah keasyikan di grup chat, mereka malah gak lagi mendapatkan atensimu. Dirimu menjadi dekat dengan teman yang jauh dan jauh dari orang yang duduk di sebelahmu sekalipun.

Lambat laun ini membuat pertemananmu di dunia nyata tidak berkembang. Tanpa terus membalas chat di grup, kamu sadar betul siapa saja orang-orang di sekitarmu serta berinteraksi dengan mereka.

8. Suasana hati terjaga

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Gak cuma scrolling medsos yang bisa merusak suasana hati. Terlalu lama berkecimpung di grup chat pun sama. Grup itu seperti tempat yang selalu riuh. Apalagi kalau sering terjadi perdebatan antaranggota atau aksi pamer berbagai hal.

Kamu yang membaca dan merespons setiapnya akan mengalami bad mood. Jika dirimu bahkan tak menyadari penyebabnya, lama-lama reaksimu di grup juga menjadi negatif. Namun dengan kamu muncul di grup sesekali saja, bahkan membatasi waktu membaca percakapan yang ada, suasana hatimu akan lebih positif.

Grup chat dapat memberikan manfaat sekaligus kerugian kalau dirimu tak bijaksana dalam berinteraksi. Kamu tidak harus selalu ada untuk semua percakapan itu. Meninggalkan semua grup bukan keputusan yang paling tepat. Batasi saja keterlibatanmu dalam grup-grup tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team