Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Etika Tak Tertullis di Grup Chat Kantor, Jangan Iseng Melulu!

ilustrasi chat group (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi chat group (pexels.com/RODNAE Productions)

Saat ini beberapa aplikasi digital kerap digunakan sebagai pendukung kinerja perusahaan. Salah satunya adalah membuat ruang grup chat kantor yang berisi deretan karyawan untuk memudahkan berkomunikasi.

Walau tak tatap muka, kamu tetap harus menjaga etika dan kesopanan, ya. Karena beberapa orang memiliki sifat yang berbeda-beda dari kita, itu mengapa profesionalitas kerja juga tetap dibutuhkan ketika ngobrol di grup chat kantor. 

Simak etika tidak tertulis yang patut kamu pahami ketika ngobrol di grup chat kantor. Terapkan dan jangan iseng melulu, ya!

1. Jangan sering tebak-tebakan iseng

ilustrasi chat iseng (pexels.com/Alexander Suhorucov)
ilustrasi chat iseng (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Kadang kita memiliki sisi humor yang gak sesuai tempatnya, kemudian kita merasakan ada dorongan untuk jahil dengan membuat rekan kerja kita menebak-nebak sesuatu supaya kita bisa memberikan kejutan kepada mereka. Tapi di chat room, jangan terlalu sering mengirim pesan yang membuat orang lain menebak-nebak, deh! 

Apalagi di tengah jam sibuk dan kita tahu rekan kerja kita mood-nya sedang buruk. Jadi, kalau memang ada yang hendak disampaikan, utarakan saja to the point agar kita tidak membuat orang lain muak.

2. Mengirim chat satu persatu

ilustrasi chat group (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi chat group (pexels.com/RODNAE Productions)

Ini, nih, yang sering dilakukan kebanyakan orang, chat satu persatu panjang banget. Duh, sudah sedang sibuk pakai ada bunyi notifikasi yang tidak kunjung berhenti! Pasti membuat rekan kerja kita kesal, kan, jadinya.

Apalagi dengan setiap pesan yang sangat singkat dan sebetulnya bisa dirangkai jadi sebuah kalimat yang efektif. Pada akhirnya rekan group chat kerja kalian akan malas untuk membacanya, apalagi sampai membalas, dijamin males banget, deh!

3. Isi chat tidak sopan

ilustrasi mengirim chat (pexels.com/Vladislav Šmigelski)
ilustrasi mengirim chat (pexels.com/Vladislav Šmigelski)

Hal yang perlu dijauhi saat chat di group adalah mengirim pesan yang tidak sopan. Meski biasanya kita ngobrol santai dengan rekan kerja, terutama yang seusia atau seangkatan, tapi situasinya tidak bisa selalu demikian. 

Jangan sampai kebiasaan ini terbawa hingga ke ruang chat kantor yang isinya termasuk atasan, supervisor, senior dan sebagainya. Jadi selalu perhatikan di mana dan kepada siapa kita mengirim pesan.

4. Harus tahu situasi dan kondisi

ilustrasi mengirim chat (pexels.com/Ono Kosuki)
ilustrasi mengirim chat (pexels.com/Ono Kosuki)

Selain pesan, waktu mengirim pesan pun juga harus diperhatikan. Jangan 'sok asik' saat seisi kantor sedang tampak sibuk dan menangani sesuatu yang penting, karena upaya kita mencarikan sesuatu tidak selalu menjadi pilihan terbaik. 

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, kita bisa menciptakan ruang obrolan daring di kantor yang lebih nyaman. Terutama untuk bersikap profesional kepada diri sendiri dan juga orang lain.

5. Jangan kirim chat panjang lebar!

ilustrasi mengirim chat group (pexels.com/Roman Pohorecki)
ilustrasi mengirim chat group (pexels.com/Roman Pohorecki)

Hal yang tak kalah harus diperhatikan lagi yaitu jangan mengirim chat terlalu panjang. Karena tidak semua punya waktu untuk membaca isi pesan yang kamu kirim. 

Lebih baik langsung saja pada intinya, kenapa kita merasa perlu menghubungi rekan kerja tersebut dan hal penting apa yang hendak disampaikan. Hal ini lebih pada menghargai diri sendiri dan orang lain. 

Nah, kelima hal tersebut perlu diperhatikan, nih. Tak hanya ketika baru pertama masuk kerja, tapi terapkan selalu sebagai bentuk profesionalitas kerja, ya. Karena tidak semua orang memiliki sifat yang sama sepertimu, jadi kamu harus jaga sikap. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us