Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-28 at 5.10.37 PM (1).jpeg
Launch of Unveil the Ultra ThinVeil™:  Sunscreen Revolution Starts Here di Wardah Skinverse Clinic, Mal Kota Kasablanka, pada Sabtu (26/7/2025). IDN Times/Adyaning Raras

Jakarta, IDN Times - Sebagai negara tropis, kita sering dihadapkan dengan paparan sinar matahari yang sangat terik. Bukan hanya sinar matahari, cahaya dari gadget yang biasa kita pakai sehari-hari ternyata bisa menyebabkan masalah yang cukup serius. Itulah mengapa sunscreen menjadi skincare yang wajib dipakai setiap hari.

Kalau kamu gak konsisten, jangan heran kalau ada kulitmu mulai memunculkan tanda-tanda penuaan dini seperti flek hitam. Tapi, bahaya gak pakai sunscreen bukan cuma itu saja, lho. Cek dulu artikel ini untuk tahu pandangan langsung dari dokter Aditya Surya Pratama saat peluncuran sunscreen terbaru dari Wardah pada Sabtu (26/7/2025).


1. Ada miskonsepsi masyarakat Indonesia soal sunscreen

Launch of Unveil the Ultra ThinVeil™:  Sunscreen Revolution Starts Here di Wardah Skinverse Clinic, Mal Kota Kasablanka, pada Sabtu (26/7/2025). IDN Times/Adyaning Raras

Sunscreen bertugas memberikan perlindungan terhadap kulit dari paparan efek buruk sinar UV A dan UV B hingga tingkat sel terdalam. Sayangnya, belum semua orang paham dan konsisten menggunakan sunscreen. Saat talkshow bertajuk "Launch of Unveil the Ultra ThinVeil™:  Sunscreen Revolution Starts Here", dr. Aditya Surya Pratama menjelaskan bahwa ada kesalahpahaman yang terjadi pada masyarakat tentang sunscreen.

“Banyak yang menyalah artikan berarti pakai sunscreen itu hanya penggunaan khusus, pas jalan-jalan doang, pas lagi ke pantai atau pas lagi waktu-waktu tertentu,” katanya.

Hal itu gak sepadan dengan kasus yang sering ia temui saat berpraktik. Aditya menemukan 70-80 persen kasus yang datang didominasi oleh melasma, hiperpigmentasi, dan flek hitam. Menurutnya, masalah ini muncul karena rata-rata aktivitas orang-orang konsisten terpapar sinar matahari. 

2. Sinar UV A bisa menembus kaca dan mengganggu struktur DNA kulit

Launch of Unveil the Ultra ThinVeil™:  Sunscreen Revolution Starts Here di Wardah Skinverse Clinic, Mal Kota Kasablanka, pada Sabtu (26/7/2025). IDN Times/Adyaning Raras

Dalam diskusi santainya bersama Yuki Kato, Aditya menekankan untuk tetap menggunakan sunscreen meskipun beraktivitas di dalam ruangan. Menurutnya tetap ada sinar UV A yang masuk ke dalam ruangan dan berpotensi buruk kalau terkena kulit

“UV A itu punya panjang gelombang yang lebih panjang dari UV B. Dia bisa menembus awan bahkan menembus kaca. Jadi kaca mobil, kaca kantor, jendela, itu bisa menembus,” ucapnya di Mall Kota Kasablanka Jakarta, pada Sabtu (26/7/2025).

Buruknya, UV A menghasilkan radikal bebas yang berdampak buruk untuk kulit. Apabila UV A masuk ke kulit, kondisi terparahnya struktur DNA akan berantakan dan menyebabkan banyak permasalahan kulit.


3. Bahaya blue light bisa memperparah hiperpigmentasi

Launch of Unveil the Ultra ThinVeil™:  Sunscreen Revolution Starts Here di Wardah Skinverse Clinic, Mal Kota Kasablanka, pada Sabtu (26/7/2025). IDN Times/Adyaning Raras

Terbiasa menatap handphone atau laptop setiap hari? Kamu perlu mewaspadai paparan sinar biru (blue light) yang muncul dari gadget. Meski tidak langsung terlihat, blue light berpotensi mengganggu kestabilan pigmentasi kulit.

“Cahaya blue light itu bisa memperparah, satu, menaikkan hiperpigmentasi. Kedua, menekan skin barrier jadi lemah. Sedangkan skin barrier itu utama untuk tubuh, untuk kulit kita. Kalau kita terlalu sering terpapar (blue light) itu akan jadi rusak,” sambungnya. 


4. Berisiko menyebabkan mutasi genetik, memicu sel kanker, dan menghambat produksi kolagen

Launch of Unveil the Ultra ThinVeil™:  Sunscreen Revolution Starts Here di Wardah Skinverse Clinic, Mal Kota Kasablanka, pada Sabtu (26/7/2025). IDN Times/Adyaning Raras

Merasa kulit sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan dini? Hal itu bisa disebabkan karena berkurangnya produksi kolagen. Salah satunya karena gak rutin menggunakan sunscreen.

Aditya mengatakan ada tiga masalah yang muncul karena sinar UV. Pertama, mutasi genetik p53 yang berkaitan dengan sel kanker.

“Kenapa struktur gen ini berantakan, rusak? Muncul faktor risiko terjadinya sel kanker, misalnya melanoma dan karsinoma,” ujarnya.

Selain itu, DNA sel yang rusak juga bisa menghambat produksi kolagen. Kalau kekurangan kolagen, maka kulit bisa keriput, bertekstur, atau menyebabkan tanda-tanda penuaan yang lain.


5. Warna kulit tidak merata

Launch of Unveil the Ultra ThinVeil™:  Sunscreen Revolution Starts Here di Wardah Skinverse Clinic, Mal Kota Kasablanka, pada Sabtu (26/7/2025). IDN Times/Adyaning Raras

Risiko lainnya bisa menyebabkan warna kulit tidak merata. Ini berhubungan dengan produksi melanin yang terhambat karena DNA yang rusak dan warna kulit jadi tidak merata.

Penting sekali menggunakan sunscreen setiap hari dan sesuai dengan kebutuhan kulit. Untuk itu, Wardah mengeluarkan tiga varian baru sunscreen mencakup UV Shield Bright-C Hydrating Sunscreen Serum, UV Shield Acne Claming, dan Airy Smooth Sunscreen Serum. Dihadirkan dengan teknologi Ultra ThinVeil untuk semua jenis kulit.

“Kita kasih nama teknologinya Ultra ThinVeil, itu adalah teknologi di balik sunscreen Wardah yang bisa deliver heal 2 kali lebih ringan, lebih tipis. Yang paling penting, kita melakukan riset, dia cepat banget menyerapnya dalam waktu 6 detik,” kata Ridwan Sonjaya selaku Senior Head of Research and Development (Skin Care).

Gimana nih, masih mau gak rajin pakai sunscreen? Yuk, mulai konsisten memakai sunscreen demi kulit yang sehat!

Editorial Team