Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pendaki gunung (unsplash.com/Ophélie Authier)

Perjuangan untuk mencapai titik kesuksesan memanglah tidak selalu mulus. Bisa dikatakan meraih kesuksesan dan kejayaan layaknya mendaki puncak gunung yang tinggi seperti gunung Everest. Pasti, ada halang rintangan yang akan dihadapi dalam setiap proses pendakiannya. Perlu, kesiapan dan pemikiran yang matang demi menuju kesuksesan yang ingin diraih pada masa depan.

Sebuah buku yang bertajuk Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang karya Paul G. Stoltz, menggambarkan kesuksesan seseorang dapat diibaratkan seperti pendaki gunung. Dimana penuh perjuangan hingga sampai pada titik puncak teratas. Beberapa diantaranya ada yang sampai pada puncak, setengah jalan, dan tidak mau mendaki sama sekali. Terdapat tiga karakteristik seseorang dalam mendaki puncak kesuksesan dalam hidup yang harus kamu ketahui.

1. Si paling pesimis

ilustrasi dua orang hendak mendaki gunung (unsplash.com/Toomas Tartes)

Karakteristik pertama adalah si paling pesimis atau the quitter. Seorang dengan karakteristik ini diibaratkan layaknya seorang pendaki yang merasa khawatir untuk mendaki gunung tinggi. Biasanya, seseorang dengan sikap pesimis selalu takut akan pilihan masa depan dan selalu overthinking. The quitter atau si paling pesimis ini memiliki ketidaksiapan dalam menentukan rencana masa depan dan takut akan kegagalan. Tidak hanya itu, dirinya merasa kurang mampu, gelisah, dan masih terbayang-bayang masa lalu.

Sehingga, Tidak akan segan untuk mengurungkan niat untuk mendaki hingga sampai pada puncak kesuksesan. Padahal, semua keberhasilan pasti risiko dan tantangan yang akan dihadapi. Untuk itu, bangunlah keberanian diri untuk melewati setiap tantangan yang ada. Jangan merasa rendah diri akan kemampuan yang ada, hingga mencapai puncak teratas dalam kesuksesan.

2. Si paling zona nyaman

Editorial Team

Tonton lebih seru di