Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasir silika (Pixabay.com/PDPics)

Sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa nikel dan bauksit adalah dua komoditas andalan hilirisasi Indonesia saat ini. Alasan tersebut muncul akibat cadangan minerba yang cukup melimpah. Padahal, jika ditelusuri lebih jauh, sebenarnya ada satu lagi komoditas unggulan tambang Indonesia yang tidak kalah potensial dibandingkan keduanya. Komoditas tersebut adalah pasir silika atau kuarsa.

Komoditas pasir silika memiliki peluang yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan industri semikonduktor dan refraktori. Peluang tersebut sejatinya perlu dimanfaatkan karena pasir silika sendiri mengandung senyawa SiO2 (silikon) yang dapat menjadi bahan baku utama dalam komponen sel surya. Senyawa ini dapat dengan mudah ditemukan melalui pasir silika dalam bentuk mineral kuarsa. 

Sejalan dengan digaungkannya konsep hilirisasi oleh Presiden Joko Widodo, optimis bahwa Indonesia punya rencana besar dengan mewujudkan pasir silika sebagai pemain utama dalam industri wafer silicon berbasis solar grade. Jika dilakukan secara serius, suatu negara mampu meningkatkan transformasi ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada ekspor pasir silika mentah yang harganya cenderung fluktuatif dan beralih ke produk dengan nilai tambah yang lebih stabil. Apa saja manfaat yang bisa digenggam Indonesia ketika berhasil menerapkan konsep hilirisasi pada komoditas pasir silika?

1. Memiliki kekayaan cadangan yang luar biasa

ilustrasi cadangan pasir silika (Pixabay.com/Jerzy Gorecki)

Kalau dipikir-pikir, Indonesia ini sebenarnya punya banyak potensi pasir silika yang berlimpah ruah. Berdasarkan data dari Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Indonesia tahun 2020, Indonesia memiliki total sumber daya pasir kuarsa sebesar 2,1 miliar ton dan total cadangan sebesar 332 juta. Sedangkan kuarsit yang dihasilkan total sumber dayanya mencapai 297 juta ton dan lokasi utamanya ada di Aceh.

Apabila disiapkan secara serius, pastinya dengan optimalisasi kekayaan cadangan pasir silika yang besar akan memperbesar peluang keberlanjutan substitusi impor produk olahan silika. Khususnya industri photovoltaic dan bahan baku semikonduktor dapat dijangkau dengan maksimal. Sebagian besar porsi penggunaan pasir silika cukup besar pada kebutuhan industri. Mulai dari gelas, semen, beton, keramik, tekstil, cat, pasta gigi, dan lain-lain.

2. Mendukung kemandirian industri semikonduktor

Editorial Team

Tonton lebih seru di