ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Salah satu kesalahan yang sering terjadi saat berurusan dengan pembohong patologis adalah terus berharap ia akan berubah dalam waktu singkat. Kamu mungkin berpikir bahwa kejujuran bisa muncul begitu saja tanpa bantuan profesional, hanya karena dinasihati, diancam, atau dicintai. Padahal, kebiasaan berbohong yang sudah mengakar tidak bisa hilang semudah itu, lho. Jika kamu terus menggantungkan harapan tanpa dasar yang realistis, kamu justru membuka ruang untuk rasa kecewa yang mendalam.
Mengelola ekspektasi bukan berarti kamu menyerah atau tidak peduli. Sebaliknya, itu menunjukkan bahwa kamu paham batas kemampuanmu dan tidak memaksakan tanggung jawab atas perubahan yang bukan tugasmu. Semakin realistis harapanmu, semakin kecil kemungkinan kamu merasa dimanipulasi atau dikhianati. Dengan begitu, kamu tetap bisa bersikap rasional, tanpa ikut terjebak dalam lingkaran kebohongan yang tidak berujung.
Menghadapi pembohong patologis bisa sangat menguras emosi, terutama jika hubungan kalian masih terasa dekat. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa melindungi dirimu tanpa kehilangan kendali. Jangan lupa, kamu layak mendapatkan hubungan yang sehat, jujur, dan penuh rasa hormat. Jadi, tetap tenang, tetap kuat, ya. Semoga tulisan ini membantu!