Di tengah hiruk-pikuk dunia, kapan terakhir kali kamu benar-benar mendengarkan dirimu sendiri? Bukan lewat media sosial atau obrolan singkat di WhatsApp, melainkan lewat keheningan yang dicurahkan di atas secarik kertas. Faktanya, menulis buku harian bisa jadi jembatan sederhana untuk kembali mengenali siapa dirimu sebenarnya.
Kebiasaan menulis buku harian mungkin terdengar membosankan, tetapi justru di situlah kekuatan tersembunyinya. Tanpa sadar, kamu bisa menyelami lapisan-lapisan emosi, memahami apa yang benar-benar dirasakan serta menemukan ketenangan yang sulit dicari di luar. Masih ragu untuk mulai? Tujuh alasan ini mungkin akan membuatmu berubah pikiran!