7 Tips Menyiapkan Makan Bersama di Hari Natal, Bisa Lintas Agama

- Menentukan jumlah dan identitas tamu yang diundang, termasuk agama mereka untuk memastikan menu yang tepat.
- Memilih antara makan di rumah atau restoran dengan pertimbangan ruang, persiapan, dan kenyamanan tamu dari jauh.
- Memastikan hidangan halal bagi tamu lintas agama, menyediakan menu vegetarian, serta menghindari topik sensitif selama acara.
Selain ibadah di gereja, Natal juga biasanya menjadi waktu untuk mempererat hubungan persaudaraan dan pertemanan. Saling mengunjungi dan bersantap bersama umum dilakukan. Dengan kamu serta para tamu makan bareng suasana akan terasa lebih hangat.
Tahun-tahun lalu dirimu selalu menjadi tamu undangan. Gak ada salahnya Natal nanti kamu mencoba menjadi tuan rumah. Gak usah takut untukmu menjajalnya daripada selamanya dirimu tak pernah berani mengundang sejumlah keluarga atau teman dekat buat menikmati hidangan di hari Natal.
Pengalamanmu mengikuti makan bersama di rumah orang bisa menjadi contoh. Namun, perbedaan jumlah tamu undangan dan latar belakangnya perlu lebih diperhatikan. Mumpung waktu masih cukup panjang, baca baik-baik tujuh tips menyiapkan makan bersama di hari Natal berikut ini.
1. Tentukan berapa jumlah tamu dan siapa saja?

Karena ini akan menjadi pengalaman pertamamu sebagai tuan rumah jamuan Natal, sebaiknya tamu gak terlalu banyak. Takutnya dirimu kewalahan dalam menyambut setiap tamu. Nanti ada tamu yang merasa diabaikan sepanjang acara.
Mengajak sejumlah orang bersantap bersama di hari Natal gak sama dengan sekadar bagi-bagi makanan. Suasana hangat serta akrab mesti terbangun. Selain jumlah tamu sedikit dulu, identifikasi mereka. Bukan hanya soal nama atau asal daerah, melainkan terpenting agamanya. Ini tidak bermaksud diskriminatif, melainkan buat memastikan kamu bisa kasih menu yang tepat.
2. Mau di rumah atau restoran?

Baik makan bersama di rumah maupun restoran ada plus dan minusnya. Jika acara diadakan di rumah, tentu perlu ruang yang agak luas. Kamu juga lebih repot melakukan berbagai persiapan. Bahkan meski sudah dibantu ART atau pakai jasa katering.
Kelebihannya, dirimu benar-benar pas dengan sebutan tuan rumah. Kamu tidak hanya menjadi pemilik tempat melainkan penentu setiap detail dalam acara tersebut. Sementara restoran memberimu kepraktisan. Kalau mau pilih restoran dan ada tamu dari jauh, pastikan lokasinya mudah dicari.
3. Tamu lintas agama pastikan menu halal

Meski namanya makan bersama di hari Natal, kamu sangat boleh mengundang tamu yang beragama lain. Apalagi jika keluarga serta kenalan-kenalanmu beragama berbeda-beda. Pahami siapa saja yang bersedia diundang atau punya pendapat tegas menolak karena menyamakannya dengan ikut merayakan Natal.
Dirimu cukup mengundang mereka yang mau menerimanya saja. Akan tetapi, sebagai tuan rumah wajib untukmu memastikan hidangannya halal bila ada tamu beragama Islam. Bukan hanya gak ada olahan daging babi.
Seluruh alat masak serta makan juga tak boleh terkontaminasi bekas babi, zat yang terkandung di dalamnya, atau zat lain yang tidak halal. Kalau kamu kurang memahami aturan makan umat agama lain, khususnya Islam, paling gampang ajak ke restoran halal. Dijamin mereka sangat menikmati semua menu.
4. Sediakan juga menu vegetarian

Masih seputar tamu yang beragam, boleh jadi di antaranya ada yang tidak mengonsumsi daging. Bukan hanya terkait pantangan kesehatan, tetapi juga keyakinannya. Maka sediakan beberapa menu yang sepenuhnya dapat dinikmati oleh vegetarian.
Gak usah dikasih campuran daging apa pun di dalamnya. Kamu dapat menjelaskan menu apa saja yang cocok buat vegetarian atau beri keterangan di setiap wadah hidangan. Kesanggupanmu menyediakan hidangan yang ramah untuk penganut keyakinan lain adalah tanda kasih serta respekmu begitu besar.
5. Prasmanan lebih baik

Seperti berbagai acara makan bersama, ada pilihan untukmu menyajikan hidangan secara prasmanan atau sudah per porsi. Makin beragam latar bekakang tamu mending prasmanan. Orang yang tidak makan daging misalnya, dapat langsung memilih hidangan sayur saja.
Pun boleh jadi sepanjang perayaan Natal mereka sudah makan di beberapa rumah. Dengan prasmanan, mereka bisa mengatur sendiri porsinya. Kalau makanan diantarkan per porsi, mereka mungkin kekenyangan. Namun, mereka juga gak enak jika tidak menghabiskannya.
6. Meriahkan dengan permainan dan tukar kado

Bila hanya makan bersama boleh jadi suasana menjadi garing. Kalian cepat bosan sampai kehabisan bahan pembicaraan. Bersantap tetap menjadi acara utama. Akan tetapi, setelahnya dapat diisi dengan acara-acara lain yang seru.
Kalian dapat melakukan berbagai permainan seperti tebak judul lagu, sambung cerita atau pantun, kemudian bertukar kado. Bila akan ada acara tukar kado, jangan lupa kasih pemberitahuan jauh-jauh hari berikut syaratnya. Sebagian tamu barangkali sibuk menjelang Natal. Bila pemberitahuannya mendadak, mereka gak sempat membelinya.
7. Hindari topik sensitif kalau ada penganut agama lain

Meski nuansanya kental perayaan Natal, bukan berarti tema obrolan harus seputar agama. Apalagi tamu memiliki keyakinan yang berbeda-beda. Salah-salah malah terjadi perdebatan panas di meja makan.
Bukan ini yang diharapkan baik olehmu sebagai tuan rumah maupun para tamu. Kalaupun ada sedikit percakapan mengenai agama, batasi pada hal-hal yang umum. Jangan menjurus pada sesuatu yang prinsip dalam tiap keyakinan.
Undangan untuk makan bersama di hari Natal memang tidak tepat ditujukan buat setiap orang. Kamu harus mengenal betul pandangan orang yang akan diundang terutama mereka yang beragama lain. Namun, menyiapkan makan bersama di hari Natal sudah lebih biasa dalam keluarga dengan berbagai keyakinan.


















