4 Mindset Bijak Hadapi Fase Friendless Tanpa Drama, Wajib Dimiliki

Fase friendless pasti dihadapi oleh setiap orang, terutama ketika menginjak kedewasaan. Entah dikikis oleh transisi hidup, kepribadian yang berubah, kamu merasa tidak lagi relate dengan teman-teman lamamu. Tentu hal ini wajar dan bisa dialami oleh semua orang.
Naasnya, banyak orang belum siap ketika dihadapkan dengan kesendirian. Alhasil, banyak yang rela mengorbankan visi, tenaga, bahkan menyangkali kepribadian diri demi diterima di circle orang lain. Padahal itu sama sekali tidak bijak.
Agar tidak gegabah dalam mengambil langkah, kamu perlu pahami empat tahap di bawah dalam menghadapi fase friendless. Santai aja, kesendirian itu bisa jadi berharga ketika kamu memaknainya.
1.Bedakan perasaan pribadi dan tuntutan eksternal
Ada banyak orang yang sebenarnya merasa tertekan bukan karena harus menghadapi fase friendless, melainkan tidak siap dengan tuntutan dan penghakiman orang lain. Kita hidup di dunia dimana “memiliki teman” sering diartikan dengan menjadi orang yang dicintai atau sukses.
Kamu jadi galau ketika media sosialmu sepi, atau ketika tidak ada yang bisa diajak hang out. Padahal jauh di dalam, kamu menikmati waktu dengan berinvestasi pada pekerjaan dan hobi.
Lebih baik fokus dengan pengembangan diri, dibanding terjebak dalam lingkaran pertemanan toksik. Belum tentu, lho, orang yang terlihat punya banyak teman tidak kesepian. Menyadari hal ini akan membantumu untuk lebih bersyukur dengan keadaanmu apa adanya.