5 Novel Thriller tentang Pertemanan Toksik di Kawasan Kampus

- The It Girl — Ruth Ware: Hannah discovers dark secrets about her college friends after a mysterious murder resurfaces, leading her to question her own memories and observations.
- Friends Like These — Kimberly McCreight: A group of college friends reunite at a luxurious villa, but tensions rise as past tragedies and lies resurface, revealing the fragility of their friendship.
- Never Saw Me Coming — Vera Kurian: Chloe, a psychopathic student seeking revenge, becomes entangled in a dangerous game when a fellow program participant is found dead.
Lingkungan kampus sering dianggap sebagai tempat tumbuh, belajar, dan membangun persahabatan yang sehat. Namun kenyataannya, dinamika sosial di dalamnya bisa sangat rumit dan penuh tekanan. Kompetisi akademik, hubungan yang rumit, serta masa transisi menuju kedewasaan sering membuat mahasiswa rentan terjebak dalam lingkaran pertemanan yang tidak sehat.
Novel-novel thriller berikut menggambarkan sisi gelap itu dengan cara yang intens, penuh misteri, namun tetap dekat dengan kenyataan. Kampus yang seharusnya menjadi ruang aman mendadak terasa seperti labirin penuh jebakan emosional. Kelima novel thriller tentang pertemanan toksik di kawasan kampus berikut ini menunjukkan bahwa musuh terbesar terkadang berasal dari orang yang paling kita percaya.
1. The It Girl — Ruth Ware

Novel ini mengikuti Hannah yang hidupnya berubah ketika teman sekamarnya di Oxford, April, dibunuh secara misterius. Sepuluh tahun kemudian, muncul bukti baru yang mengisyaratkan bahwa pelaku yang dipenjara mungkin tidak bersalah. Kejadian ini memaksa Hannah kembali menghadapi masa lalu yang coba ia kubur dalam-dalam.
Ketika ia bertemu kembali dengan teman-temannya, ia menyadari bahwa hubungan yang dulu tampak akrab ternyata penuh celah. Setiap percakapan membuka potongan puzzle baru yang membuat Hannah meragukan ingatan dan pengamatannya sendiri. Ia mulai curiga bahwa salah satu dari mereka mungkin mengetahui lebih banyak tentang malam pembunuhan April.
2. Friends Like These — Kimberly McCreight

Sekelompok sahabat kuliah berkumpul di sebuah vila mewah dalam upaya membantu salah satu dari mereka yang sedang terpuruk. Walau sudah satu dekade berlalu sejak bunuh diri teman mereka, Alice, tragedi itu masih menjadi bayangan besar dalam hubungan mereka. Setiap orang membawa rasa bersalah dan kebenaran yang tidak pernah sepenuhnya terungkap.
Ketegangan perlahan tumbuh saat masa lalu kembali menyeruak melalui detail kecil yang mereka coba lupakan. Ketika akhir pekan berakhir dengan satu orang tewas dan satu orang hilang, rahasia mereka terpaksa terbuka. Tidak ada satu pun dari mereka yang benar-benar berkata jujur, dan setiap kepingan cerita bertentangan dengan yang lain. Hubungan yang selama ini tampak kuat ternyata sudah rapuh sejak lama. Novel ini memperlihatkan bagaimana persahabatan bisa menjadi sumber bahaya ketika kebohongan mulai menumpuk.
3. Never Saw Me Coming — Vera Kurian

Chloe adalah mahasiswa baru yang terdaftar dalam sebuah program khusus untuk mahasiswa dengan diagnosis psikopati. Ia tampak ramah dan cerdas, tetapi menyimpan agenda pribadi yang berbahaya yakni membalas dendam pada seseorang dari masa lalunya. Kampus yang seharusnya menjadi tempat aman justru menjadi arena baginya untuk menjalankan rencananya.
Namun semuanya berubah ketika salah satu peserta program ditemukan tewas. Chloe kemudian dipaksa bekerja sama dengan mahasiswa lain yang sama-sama tidak dapat dipercaya. Setiap karakter memiliki motif dan sisi gelap masing-masing, membuat situasinya semakin kacau. Ketegangan semakin meningkat karena Chloe tidak tahu siapa yang menjadi ancaman berikutnya. Novel ini menyajikan permainan psikologis yang membuat pembaca ragu siapa yang layak dipercaya.
4. In My Dreams I Hold a Knife — Ashley Winstead

Jessica kembali ke kampusnya untuk reuni sepuluh tahun, berharap bisa menunjukkan kesuksesannya pada mantan sahabat-sahabatnya. Namun reuni itu justru memaksa mereka menghadapi kematian Heather, anggota kelompok mereka yang meninggal secara misterius saat kuliah.
Setiap orang membawa versi kebenaran yang berbeda dan tidak ada yang benar-benar siap membuka masa lalu. Alur maju-mundur membuat pembaca perlahan melihat retakan besar dalam hubungan mereka. Saat reuni berlangsung, tuduhan dan kecurigaan bermunculan dari berbagai arah. Persahabatan lama mereka runtuh satu per satu, mengungkap sisi gelap yang selama ini tersembunyi. Setiap karakter memiliki rahasia yang berhubungan dengan malam kematian Heather.
5. Tell Me Everything — Cambria Brockman

Malin dan kelompok sahabatnya terlihat sempurna di mata siapa pun sejak tahun pertama kuliah. Mereka tinggal serumah, saling berbagi cerita, dan tampak begitu kompak. Namun menjelang kelulusan, dinamika di antara mereka mulai berubah. Keirian kecil tumbuh menjadi pertikaian yang sulit dikendalikan, terutama ketika tradisi Senior Day dimulai.
Malam itu berakhir tragis ketika salah satu dari mereka kehilangan nyawa. Dari sana, rahasia masa lalu mulai terbuka dan manipulasi yang selama ini tersembunyi akhirnya terungkap. Setiap anggota kelompok menyimpan sisi gelap yang tidak pernah mereka akui. Novel ini dengan terampil membongkar bagaimana persahabatan bisa menjadi medan perang emosional.
Kelima novel thriller tentang pertemanan toksik di kawasan kampus menghadirkan cerita psikologis yang menegangkan. Membaca karya-karya ini bukan hanya memberikan hiburan, tetapi juga membuka mata tentang sifat asli manusia ketika tekanan datang dari berbagai arah. Dari kelima novel di atas, mana yang paling membuat kamu penasaran untuk membacanya?



















