5 Langkah Detoks Dopamin, Reset Otak Supaya Lebih Produktif!

Menghilangkan kesenangan instan biar ga kecanduan

Banyak hal menyenangkan dan menarik yang bisa dengan mudah kita peroleh hanya melalui handphone. Pornografi, jumlah likes, bermain game serta mengorder junk food dengan mudah termasuk aktivitas yang dapat menghasilkan hormon tersebut. Akhirnya, otak akan kehilangan sistem reward yang idealnya diperoleh setelah melalui usaha yang besar serta waktu yang lama. 

Detoks dopamin merupakan jalan keluar untuk menyeimbangkan kembali hormon dopamin dalam diri. Untuk melakukannya, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan, simak sampai akhirnya, ya!

Baca Juga: 5 Alasan Penting Mengapa Kita Perlu Detoks Gadget, Banyak Manfaat! 

1. Berusaha fokus dan menyingkirkan berbagai trigger

5 Langkah Detoks Dopamin, Reset Otak Supaya Lebih Produktif!ilustrasi wanita fokus bekerja (pexels.com/George Milton)

Langkah pertama yang perlu dilakukan ketika sedang berada dalam detoks dopamin adalah berusaha focus menyelesaikan segala tugas dan tanggungjawab serta menjauhkan hal-hal yang dapat mendistraksi diri, seperti notifikasi handphone. Jika perlu, jauhkan ponsel terlebih dahulu ketika sedang berada dalam waktu-waktu produktif. 

Fokus menyelesaikan satu tugas tanpa ada trigger yang dapat menghasilkan hormon dopamin secara instan adalah langkah yang tepat. Pekerjaanmu bisa jadi memiliki kualitas yang lebih baik karena kamu memberikan seluruh effort dan perhatianmu pada hal tersebut. 

Dengan begitu, kamu mungkin akan takjub dan senang dengan hasil yang kamu peroleh setelah fokus mengerjakan satu hal tanpa ada distraksi apa pun, sehingga otak dapat menghasilkan hormon dopamin. Hal tersebut tentu jauh lebih baik dibanding menghasilkan hormon dopamin dari hal-hal instan.

2. Rutin berolahraga

5 Langkah Detoks Dopamin, Reset Otak Supaya Lebih Produktif!ilustrasi wanita berolahraga (pexels.com/Vidal Balielo Jr)

Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, jalan-jalan di sekitar tempat tinggal ataupun sekedar lari pagi dapat mengontrol level dopamin di dalam otak. Aktivitas seperti ini akan menghalangi kamu dari berbagai kegiatan yang dapat mengeluarkan hormon dopamin secara instan, seperti ketika bermain ponsel.

Dengan demikian, berolahraga termasuk salah satu kegiatan yang dapat mencegah kelebihan hormon dopamin di dalam otak. Selain membantu dalam detoksifikasi hormon dopamin, berolahraga secara rutin juga bermanfaat bagi kesehatan fisik dan psikis. Sederhana tapi banyak manfaatnya, bukan?

3. Hapus aplikasi tidak penting di ponsel

5 Langkah Detoks Dopamin, Reset Otak Supaya Lebih Produktif!ilustrasi aplikasi dalam handphone (pexels.com/Tracy Le Blanc)
dm-player

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ponsel menjadi salah satu trigger terbesar dari permasalahan ini. Oleh karena itu, menghapus aplikasi tidak penting yang ada di dalam ponsel merupakan langkah tepat agar kamu tidak lagi menghabiskan begitu banyak waktu pada hal yang tidak bermanfaat. 

Banyak aplikasi di dalam handphone yang memang terasa sangat menyenangkan dan menghibur, membuat otak menghasilkan hormon dopamin dengan sangat mudah. Padahal, sadar atau tidak sadar, aplikasi tersebut sebenarnya tidak memberikan dampak positif atau pencapaian apa pun pada diri sendiri. 

Oleh karena itu, menghapus aplikasi tidak penting dalam handphone akan membantumu untuk menjadi pribadi yang lebih produktif. Kamu akan memiliki kemungkinan yang lebih kecil dalam membuang-buang waktu ketika menghapus aplikasi tersebut, karena menganggap bahwa handphone tidak semenyenangkan sebelumnya lagi.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Perlu Detoks Media Sosial, Mengganggu Produktivitas

4. Memberikan reward hanya ketika pekerjaan telah selesai

5 Langkah Detoks Dopamin, Reset Otak Supaya Lebih Produktif!ilustrasi orang fokus belajar (pexels.com/Thirdman

Berikutnya, untuk menyeimbangkan kadar dopamin dalam diri, memberikan reward hanya ketika tugas atau pekerjaan telah selesai juga dapat menjadi langkah yang tepat. Jangan biasakan diri untuk merasakan sensasi menyenangkan tanpa ada usaha yang dikeluarkan.

Melakukan hal tersebut hanya akan melatih diri menjadi pribadi yang manja dan selalu menginginkan hal instan. Padahal, hidup sejatinya perlu dijalani dengan melakukan usaha yang keras serta seringkali membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memeroleh hasil yang optimal. 

Bila sebelumnya kamu seringkali bermain game gak kenal waktu, mulailah mengubah kebiasaan tersebut. Lakukan hal positif terlebih dahulu, seperti menyelesaikan satu tugas sekolah lalu beristirahat atau bermain game selama kurang lebih 30 menit. Reward yang diterapkan juga hendaknya tidak berlebihan agar tidak menyia-nyiakan waktu berhargamu. 

5. Konsisten

5 Langkah Detoks Dopamin, Reset Otak Supaya Lebih Produktif!ilustrasi mengejar mimpi dengan tenang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Poin-poin di atas akan menjadi sia-sia ketika poin ini tidak dapat kamu ikutsertakan, yaitu konsisten. Hal-hal yang kamu lakukan di atas perlu dilakukan secara konsisten, terus menerus hingga menjadi sebuah kebiasaan yang bermanfaat. 

Menerapkan langkah-langkah tersebut memang tidak mudah. Dibutuhkan usaha dan kesabaran yang besar untuk bisa menerapkannya secara terus menerus. Jika di tengah jalannya, semangatmu mulai goyah, ingat bahwa kamu tidak boleh menyerah demi mencapai hasil yang bermanfaat serta tujuan yang sukses.

Detoks dopamin di era sekarang ini penting untuk dilakukan apalagi dengan kecanggihan teknologi yang sangat memanjakan manusia. Kita hendaknya tidak dikendalikan oleh teknologi tersebut, tetapi kitalah yang mengendalikan teknologi. Hidup tidak selalu semudah kecanggihan teknologi itu. Jadi, jangan sampai terlena, ya!  

Baca Juga: Mengenal Detoks Dopamin, Bagaimana Cara Melakukannya? 

Nur Tazkiyah Sejati Photo Verified Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya