Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pelajaran Moral Perempuan Pembawa Sial: Jalani Hidup Lebih Tangguh!

Poster Perempuan Pembawa Sial (dok. IDN Pictures)
Poster Perempuan Pembawa Sial (dok. IDN Pictures)
Intinya sih...
  • Menjalani hidup dengan lebih tangguh dan optimis
    • Mirah menghadapi banyak kesialan namun tetap optimis
    • Ia membangun rencana baru untuk hari esok
    • Sikapnya dapat menjadi contoh dalam menghadapi tantangan hidup
    • Cinta yang tulus
      • Aryo mencintai Mirah dengan tulus dan setia
      • Ketulusan dan kesetiaan menjadi dasar hubungan penting dalam pernikahan
      • Aryo fokus pada istri yang dicintainya meskipun orang lain skeptis
      • Berdamai dan melupakan masa lalu untuk melanjutkan hidup
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perempuan Pembawa Sial menjadi film horor hasil garapan Fajar Nugros yang tayang perdan pada 18 September 2025. Karya visual produksi IDN Pictures ini, mengangkat mitos perempuan bahu Laweyan yang dipercayai oleh sejumlah kalangan perempuan Jawa. Perempuan Bahu Laweyan dipercaya membawa malapetaka bagi laki-laki yang menikahinya.

Cerita horor berlatar Yogyakarta ini, diperankan oleh sejumlah artis ternama. Ada Raihaanun sebagai Mirah, Clara Bernadeth sebagai Puti, Morgan Oey sebagai Bana, serta sejumlah artis lainnya. Jika kamu menonton film Perempuan Pembawa Sial, sejumlah pelajaran berharga akan kamu dapatkan seperti ulasan di bawah ini.

1. Menjalani hidup dengan lebih tangguh dan optimis

Perempuan Pembawa Sial (dok. IDN Pictures/Perempuan Pembawa Sial)
Perempuan Pembawa Sial (dok. IDN Pictures/Perempuan Pembawa Sial)

Mirah digambarkan sebagai perempuan yang kurang beruntung dalam banyak aspek hidupnya, baik ekonomi, keluarga, bahkan menyoal asmara. Setelah kematian suaminya, Mirah kemudian diusir dari rumah tinggalnya hingga tempat kerjanya. Hal ini terjadi berulang kali. Belum juga pulih atas kesedihan akibat kematian suaminya, Mirah harus mencari pekerjaan dan tempat tinggal baru.

Meski banyak kesialan yang harus dilalui, Mirah masih juga urung untuk menyerah. Ia masih sanggup melanjutkan hidup, memulai kisah asmara baru, bersikap optimis pada hari-hari yang dilaluinya. Berat dan tak mudah, namun Mirah tetap membangun rencana baru untuk hari esok.

Upaya Mirah dalam menghadapi tantangan hidup agaknya dapat menjadi contoh untuk kita. Ia menggambarkan sikap optimis akan kehidupan yang lebih baik mulai dari mencari peruntungan baru. Jika dilihat, usaha Mirah cukup besar, mulai dari memperbaiki hubungan dengan sang adik hingga mencari sebab akibat malapetaka yang menimpanya.

2. Cinta yang tulus

Perempuan Pembawa Sial (dok. IDN Pictures / Perempuan Pembawa Sial)
Perempuan Pembawa Sial (dok. IDN Pictures / Perempuan Pembawa Sial)

Film Perempuan Pembawa Sial dibuka dengan adegan pernikahan Mirah dan seorang pegawai sensus bernama Aryo. Pasangan ini menikah dengan prosesi adat Jawa. Salah satu rangkaian yang dilaluinya adalah ngidag endog atau menginjak telur. Menginjak telur menjadi simbol harapan untuk memiliki keturuanan dan kehidupan pernikahan yang setia.

Sayangnya, dalam prosesi pernikahan itu, terjadi hal yang tidak mengenakkan. Orang-orang, terlebih mereka yang mempercayai mitos, mulai skeptis dengan pernikahan Mirah dan Aryo. Namun, sebagai seorang suami, Aryo menyangkal semua pesmisme orang-orang yang yakin bahwa pernikahannya tak akan berjalan baik. Ia hanya fokus pada istri yang dicintainya.

Aryo mencintai dengan tulus, berusaha membangun dan menjalani rumah tangga dengan baik, bahkan bekerja keras untuk membuatnya terwujud. Kita bisa memetik pelajaran berharga bahwa dalam pernikahan, ketulusan dan kesetiaan menjadi dasar hubungan yang penting.

3. Berdamai dan melupakan masa lalu untuk melanjutkan hidup yang lebih baik

Perempuan Pembawa Sial (dok. IDN Pictures/Perempuan Pembawa Sial)
Perempuan Pembawa Sial (dok. IDN Pictures/Perempuan Pembawa Sial)

Mirah mengaku dirinya kerap dihantui bayangan suami dan kehidupan masa lalu yang kelam. Ia percaya bahwa takdir yang dilaluinya saat ini adalah bagian dari konsekuensi perbuatan di masa lalu, baik ataupun buruk.

Mirah punya sikap gigih dalam menjalani hidup. Ia berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan orang-orang yang pernah terluka oleh perbuatannya. Harapan Mirah pun cukup sederhana, yakni melanjutkan hidup ke arah yang lebih baik tanpa kesialan, malapetaka, atau pun dihantui hal semacam itu lagi.

Demikian beberapa nilai kehidupan yang bisa kita pahami dari perjalanan Mirah. Semoga pelajaran hidup di atas bisa menjadi inspirasi untukmu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us

Latest in Life

See More

13 Buku Digital Baru di SIBI untuk Pembaca Usia 7—9 Tahun

20 Sep 2025, 16:28 WIBLife