Seperti yang sudah dibahas pada bagian awal, sholat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat muslim. Sholat wajib dilaksanakan lima waktu dalam satu hari.
Surat An-Nisa Ayat 103
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
fa iżā qaḍaitumuṣ-ṣalāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu'ụdaw wa 'alā junụbikum, fa iżaṭma`antum fa aqīmuṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta kānat 'alal-mu`minīna kitābam mauqụtā
Artinya:
“Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
Dalam surat An-Nisa ayat 103 ini, memang tidak dijelaskan secara detail waktunya. Namun waktu sholat secara detail dijelaskan dalam hadits yang bersumber dari Rasulullah SAW.
Latar belakang turunnya kewajiban sholat lima waktu terjadi pertama kali saat Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra Mi’raj. Isra Mi’raj merupakan sebuah perjalan suci yang dilakukan dalam satu hari satu malam dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa dan dilanjutkan dengan perjalanan ke Sidratul Muntaha.
Perintah tersebut datang pada malam 27 Rajab di tahun 8 Kenabian Rasulullah SAW, malam terjadinya Isra Mi’raj. Saat itu Rasulullah menerima perintah untuk melaksanakan sholat selama 5 kali dalam sehari semalam atau 17 rakaat. Perjalanan Isra Mi’raj ini diceritakan pada surat Al-Isra Ayat 1