ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/georgemilton)
Dilansir Verywell Mind, yang ditulis oleh Kendra Cherry, MSEd, seorang penulis dan psikolog, menjelaskan, bahwa self-efficacy adalah keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan. Self-efficacy mencerminkan kepercayaan diri dalam kemampuan untuk mengendalikan motivasi, perilaku, dan lingkungan sosial seseorang.
"Self-efficacy adalah keyakinan dalam kemampuan seseorang untuk merencanakan dan menjalankan tindakan yang diperlukan untuk mengelola situasi yang mungkin terjadi", jelas Albert Bandura, soerang psikolog dan penggagas teori self-efficacy, dilansir laman yang sama.
Ketika seseorang memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi, mereka cenderung lebih termotivasi untuk mencoba, bekerja keras, dan bertahan ketika menghadapi hambatan. Di sisi lain, rendahnya self-efficacy dapat menghambat upaya seseorang dan mengarah pada kecenderungan untuk menghindari tugas atau mencapai hasil yang tidak memuaskan.
Sebagai contoh, seorang siswa yang memiliki tingkat self-efficacy lebih rendah dalam matematika mungkin akan menghindari mendaftar untuk kelas matematika yang menantang. Self-efficacy juga dapat memainkan peran penting dalam psikologi kesehatan dan bagaimana orang mengelola kesehatan, nutrisi, dan penyakit mereka.
Sebagai contoh, memiliki rasa self-efficacy yang kuat dapat membantu orang yang mencoba berhenti merokok tetap pada tujuan mereka. Bandura mengutarakan, self-efficacy dapat memberikan manfaat pada kesejahteraan seseorang dalam beberapa cara. Misalnya, mereka tetap optimis dan percaya diri dalam kemampuan mereka, bahkan ketika menghadapi kesulitan.