Perbedaan antara Self-Efficacy dan Self-Esteem, Sudah Tahu?

Self-efficacy dan self-esteem seringkali disalahpahami atau dianggap mirip karena sama-sama berkaitan dengan penilaian diri. Padahal, jika ditelaah dengan baik keduanya memiliki perbedaan kecil.
Terlepas dari kemiripannya, memahami perbedaan mendasar antara self-efficacy dan self-esteem memungkinkan kita untuk lebih tahu dalam memahami motivasi, persepsi diri, serta cara mengatasi tantangan dan pencapaian dalam hidup. Biar gak bingung lagi, cari tahu perbedaannya melalui artikel berikut ini.
1. Definisi self-efficacy
Dilansir Verywell Mind, yang ditulis oleh Kendra Cherry, MSEd, seorang penulis dan psikolog, menjelaskan, bahwa self-efficacy adalah keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan. Self-efficacy mencerminkan kepercayaan diri dalam kemampuan untuk mengendalikan motivasi, perilaku, dan lingkungan sosial seseorang.
"Self-efficacy adalah keyakinan dalam kemampuan seseorang untuk merencanakan dan menjalankan tindakan yang diperlukan untuk mengelola situasi yang mungkin terjadi", jelas Albert Bandura, soerang psikolog dan penggagas teori self-efficacy, dilansir laman yang sama.
Ketika seseorang memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi, mereka cenderung lebih termotivasi untuk mencoba, bekerja keras, dan bertahan ketika menghadapi hambatan. Di sisi lain, rendahnya self-efficacy dapat menghambat upaya seseorang dan mengarah pada kecenderungan untuk menghindari tugas atau mencapai hasil yang tidak memuaskan.
Sebagai contoh, seorang siswa yang memiliki tingkat self-efficacy lebih rendah dalam matematika mungkin akan menghindari mendaftar untuk kelas matematika yang menantang. Self-efficacy juga dapat memainkan peran penting dalam psikologi kesehatan dan bagaimana orang mengelola kesehatan, nutrisi, dan penyakit mereka.
Sebagai contoh, memiliki rasa self-efficacy yang kuat dapat membantu orang yang mencoba berhenti merokok tetap pada tujuan mereka. Bandura mengutarakan, self-efficacy dapat memberikan manfaat pada kesejahteraan seseorang dalam beberapa cara. Misalnya, mereka tetap optimis dan percaya diri dalam kemampuan mereka, bahkan ketika menghadapi kesulitan.