Perjalanan Karier Agus Suwage, Sudah 30 Tahun Berkarya Sebagai Seniman (Jumat, 3/6/2022). IDN Times/ Justin Amudra
Agus menuturkan, "Saya dari kecil sudah senang dengan kesenian. Mulai SD sudah menjuarai perlombaan. Walau, sebenarnya dari pihak keluarga tidak memfasilitasi, tapi mereka membebaskan saya untuk memilih."
Seiring berjalannya waktu, cintanya kepada dunia seni terus bertambah besar. Ia mengatakan bahwa untuk bisa menghasilkan karya yang bagus, diperlukan kejujuran.
"Jangan melulu soal materi saja, tapi seniman juga harus punya idealisme. Saya belajar untuk lebih banyak melihat ke dunia luar, menerima informasi, banyak bergaul, dan mempelajari kesenian lainnya," pungkasnya.
Menurut Agus, ada banyak jalur untuk bisa memperdalam kemampuan di bidang seni selain belajar melukis. Mulai dari mempelajari ilmu arsitek sampai film.
"Apalagi seni kontemporer kan sudah membaur dengan semuanya. Jadi, kita perlu cukup terbuka dengan ilmu-ilmu lain. Gak usah takut jelek atau gak laku, nanti malah pusing duluan," ujarnya berpesan kepada seniman muda.
Ketika ditanya upaya apa saja yang telah dilakukan untuk membuat karyanya makin terkenal, Agus mengatakan pentingnya untuk melalui masa pencarian gaya seni. Selain itu, ia juga melatih kepercayaan dirinya dengan mengikuti berbagai pameran, lomba, dan mendapat ulasan dari media massa.
"Ada juga yang laku dibeli. Itu membuat makin percaya diri, makin intens, makin berani, dan melangkah lebih maju lagi," tambahnya.
Saat ini, karya Agus Suwage dipamerkan di berbagai museum di seluruh dunia. Di antaranya adalah koleksi Singapore Art Museum, Singapura; Fukuoka Art Museum, Fukuoka, Jepang; Tokyo Metropolitan Art Museum, Tokyo, Jepang; The Museum of Modern Art, Saitama, Jepang; Los Angeles County Museum of Art, Los Angeles, Amerika Serikat, Herbert F. Johnson Museum of Art, Cornell University, Ithaca, New York, dan Museum MACAN di Jakarta.