Walaupun pemerintah telah berkomitmen agar semua anak di Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan merata, tetapi bukan berarti kita harus menutup mata terhadap ketimpangan pengetahuan di bagian timur tanah air. Bila hal ini dibiarkan begitu saja, ketimpangan pendidikan bukan hanya merampas hak, tapi juga mengancam masa depan anak-anak di Papua Barat.
"Di Pulau Mansinam banyak anak belum bisa membaca dan menulis. Pulau ini hanya memiliki satu SD. Lantaran mayoritas guru tinggal di Manokwari dan rata-rata setiap hari sekolah baru mulai jam 9 pagi dan selesai jam 12 siang," jelas Jordy dikutip dari laman profil Satu Indonesia Awards 2022 dari ASTRA Indonesia.
Bersama Papua Future Project, Bhrisco Jordy Dudi Padatu tidak ingin cita-cita dan asa anak-anak di Pulau Mansinam hanya menjadi angan-angan belaka. Jordy mengajak muda-mudi di Indonesia untuk menengok ketimpangan pendidikan di antara anak-anak di kota dan di pelosok Papua Barat yang cukup memprihatinkan.
Untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik di Pulau Mansinam, Jordy dan Papua Future Project hanya ingin membuktikan bahwa siapa saja berhak untuk memiliki mimpi serta cita-cita meski hidup di perbatasan. Nah, berikut kisah perjuangan Jordy bersama Papua Future Project untuk merajut asa anak-anak di Pulau Mansinam.