3 Fakta Persahabatan pada Usia Dewasa, Harus Banyak Kompromi

Menjalani persahabatan di usia dewasa merupakan hal yang istimewa. Kendati sudah mengenal sahabatmu sedari belia karena kalian menghabiskan waktu di sekolah bersama-sama, tetapi pasti ada hal yang sekarang berubah. Memang, perubahan yang terjadi sebenarnya bukan sesuatu yang buruk, malah terbilang cukup wajar, hanya saja terkadang tetap terasa aneh.
Jika diingat lagi, persahabatan di era remaja dulu begitu berwarna. Kalian bertemu untuk melakukan banyak hal seru dan selalu menampakkan ekspresi kegembiraan. Kini, situasinya sudah tidak sama lagi. Hubungan persahabatan pada usia dewasa ini ternyata menghadirkan banyak tantangan yang membuat kalian harus terus beradaptasi dengan keadaan sebagai berikut.
1. Kalau ingin bertemu sering kali harus janjian dulu

Salah satu alasan mengapa sahabat bisa menjadi sosok yang begitu istimewa karena mereka hampir selalu menemanimu kapan saja dibutuhkan, baik dalam keadaan suka mau pun duka. Mereka sangat setia kepadamu, menghabiskan waktu untuk mengerjakan berbagai macam hal yang menyenangkan, sehingga menciptakan sebanyak mungkin memori indah. Namun, rasanya hal semacam ini sedikit sulit untuk dirasakan kembali di dalam persahabatan usia dewasa. Kenapa bisa begitu?
Banyaknya kesibukan yang harus dijalani oleh masing-masing orang, kerap kali membuat kamu dan para sahabat perlu membuat janji terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk bertemu. Kalian wajib mengatur jadwal sedemikian rupa agar bisa mendapatkan waktu yang sama-sama luang. Memang agak repot, sih, tetapi inilah tantangan yang harus dihadapi sekarang.
2. Waktu pertemuan yang tidak lagi bisa bebas

Coba ingat kembali momen persahabatan di masa remaja. Sekali pun sahabatmu masih orang-orang yang sama, tetapi kalian tidak lagi bisa menghabiskan waktu sebebas dulu. Sekali pun bertemu di hari libur yang tampaknya berpotensi dihabiskan dengan bersantai bersama, tetapi sayangnya tidaklah demikian.
Pasalnya, ada banyak tanggung jawab yang juga perlu diperhatikan. Pekerjaan yang masih belum sepenuhnya tuntas, keluarga yang menunggu di rumah, atau segala urusan lain menuntut fokus tidak boleh hanya dipusatkan pada satu hal saja. Kalau sudah begini, biasanya waktu pertemuan menjadi begitu singkat, mungkin hanya sekadar menyempatkan diri untuk makan siang bersama saja. Sebenarnya banyak yang belum sempat diungkapkan dalam pertemuan yang sebentar seperti ini, tetapi tidak bisa memaksa untuk menghabiskan waktu bersama lebih lama lagi, kan?
3. Sering tampak pemandangan wajah-wajah sahabat yang lelah

Sewaktu remaja dulu, kamu dan sahabat-sahabat baikmu tentu sering melakukan berbagai hal yang penuh keseruan. Setiap kali bertemu, ekspresi kalian pun tampak selalu bergembira dan penuh semangat, seolah energi tidak pernah ada habisnya. Namun, memasuki usia dewasa ini, ada tantangan baru dalam persahabatan kalian, yaitu pemandangan wajah yang lelah.
Sekilas, pemandangan wajah yang tampak begitu lelah ini memang bisa dijadikan sebagai bahan lelucon. Namun, di sisi lain, situasi ini menjadi pengingat betapa kalian sudah mengalami banyak peristiwa dalam kehidupan. Kendati ada rasa sedih yang mendera, tetapi jadikan keadaan ini sebagai alasan untuk selalu memperbaiki diri. Dengan begini, persahabatan yang terjalin akan memberikan manfaat nyata untuk diri kalian masing-masing.
Menjalani persahabatan pada usia dewasa jelas berbeda dengan sewaktu remaja dulu, meski orang-orangnya masih sama. Sekarang ada beberapa tantangan yang harus dijalani, seperti perlu membuat janji temu terlebih dahulu, keterbatasan waktu pertemuan, hingga kemunculan ekspresi wajah kelelahan. Semua itu memang fase yang harus dijalani, sehingga alih-alih merasa terbebani, nikmati saja prosesnya agar tetap merasakan kegembiraan, ya!