Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Persiapan Liburan Natal dan Tahun Baru di Musim Hujan

perayaan Natal dan tahun baru
ilustrasi perayaan Natal dan tahun baru (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)
Intinya sih...
  • Rumah di kawasan banjir? Lebih baik tinggal di rumah
  • Pastikan tujuan liburan aman dari bencana alam
  • Bawa perlengkapan musim hujan dan siapkan rencana kedua
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sekitar satu bulan lagi telah memasuki musim libur Natal dan tahun baru atau yang sering dikenal dengan liburan Nataru. Sekalipun kesibukan kerja meningkat menjelang tutup tahun, banyak orang sudah merencanakan untuk pergi berlibur. Tidak hanya masyarakat yang merayakan Natal, melainkan dari beragam latar belakang.

Libur Natal yang bisa disambung dengan cuti sampai pergantian tahun menjadi waktu yang ditunggu guna melepas penat. Biasanya orang-orang ingin pelesiran. Apalagi hampir semua tempat didekor dengan hiasan khas Natal serta tahun baru. Di malam hari suasananya sangat indah.

Sayang sekali jika kamu melewatkannya. Hanya saja, tetaplah waspada sebab libur Nataru selalu bertepatan dengan puncak musim hujan. Potensi bencana banjir, gelombang tinggi, angin kencang, serta tanah longsor pun meningkat. Biar kegembiraan tak berakhir duka, simak tips persiapan liburan Natal dan tahun baru di musim hujan berikut ini.

1. Kalau rumahmu di kawasan langganan banjir, lupakan liburan

banjir
ilustrasi banjir (pexels.com/Helena Jankovičová Kováčová)

Mungkin kamu dan keluarga sudah terbiasa dengan banjir. Akan tetapi, tetap bukan keputusan bijak untuk kalian meninggalkan rumah begitu saja demi berlibur. Kecuali, rumah sudah benar-benar dikosongkan.

Jika di dalamnya masih ada berbagai barang yang cukup berharga, sebaiknya kalian gak pergi jauh. Kamu serta anggota keluarga barangkali memang sudah mengungsi. Namun, kondisi rumah tetap perlu sering dipantau.

Demikian pula jika di tahun-tahun sebelummya kawasan permukimanmu gak terendam banjir. Akan tetapi, tahun ini air sampai juga ke rumahmu. Sekalipun ketinggian air tidak seberapa dibandingkan lokasi-lokasi lain, dirimu serta keluarga tetap harus bersiaga.

Jangan sampai saat kalian pergi berlibur malah banjir besar datang dan gak ada yang bisa diselamatkan dari isi rumahmu. Termasuk dokumen-dokumen penting. Kalian tak mengira banjirnya bakal setinggi itu.

2. Jika pun bisa berlibur pastikan daerah tujuan gak rawan bencana

resort
ilustrasi resort (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Untukmu yang rumahnya aman dari terjangan banjir tentu dapat pergi menikmati libur Natal serta tahun baru. Namun, perhatikan betul tujuan wisatanya. Resort di daerah pantai atau pegunungan memang indah. Akan tetapi, juga ada risikonya.

Apalagi ketika curah hujan sangat tinggi. Sebaiknya dirimu memeriksa apakah lokasinya rawan tanah bergerak yang dapat menyebabkan longsor. Juga potensi gelombang tinggi yang bisa sampai menyapu bangunan-bangunan di sekitar pantai.

Jika kamu memilih menginap di hotel dalam kota, lagi-lagi cek kemungkinan banjir. Meski bangunannya yang tinggi membuat orang-orang yang menginap di hotel aman, banjir bikin kalian tidak bisa ke mana-mana. Cari destinasi wisata sekaligus penginapan yang lebih aman.

3. Bawa perlengkapan musim hujan, obat-obatan, dan vitamin

jalan-jalan di musim hujan
ilustrasi jalan-jalan di musim hujan (pexels.com/mari muthu)

Berlibur saat puncak musim hujan memang lebih repot. Selain basah di mana-mana sehingga alas kaki serta pakaian mudah kotor, kamu juga harus membawa perlengkapan ekstra. Seperti payung atau jas hujan. Jangan mengandalkan payung di hotel karena mungkin habis dipinjam tamu lain.

Jas hujan juga penting kalau-kalau dirimu dan keluarga ingin tetap berjalan-jalan di luar. Jas hujan lebih simpel serta membungkus rapat tubuh dibandingkan cuma pakai payung. Jumlah jas hujan mesti sesuai dengan anggota rombongan.

Sementara payung lipat meski ringkas biasanya cuma cukup untuk satu orang. Sedang payung panjang yang besar bisa buat dua orang, tetapi ribet bawanya jika kalian tidak membawa kendaraan sendiri. Oba-obatan serta vitamin juga wajib ada. Takutnya kondisi kalian drop selepas hujan-hujanan.

4. Tetap siap kalau tiba-tiba harus merayakan Nataru di rumah saja

merayakan Natal
ilustrasi merayakan Natal di rumah (pexels.com/Helena Lopes)

Walau liburan akhir tahun telah direncanakan sejak jauh-jauh hari tetap ada kemungkinan mendadak batal. Misalnya, banjir baik di sekitar tempat tinggalmu atau malah bencana di daerah yang dituju. Bepergian juga kurang aman kalau kesehatan anggota keluarga ada yang menurun.

Selalu sisipkan kemungkinan kalian batal berangkat liburan sekalipun ini sangat tidak diharapkan. Hal ini perlu sejak awal dibicarakan dengan seluruh anggota keluarga. Agar bila itu benar-benar terjadi, mereka tidak terlalu kesal atau kecewa.

Kalian kudu menyiapkan rencana kedua seandainya rencana liburan terpaksa dibatalkan mendekati hari H. Seperti kalian akan segera berbelanja berbagai perlengkapan perayaan Natal dan tahun baru. Juga membersihkan serta menata rumah lalu memasang semua pernak-pernik Natal serta tahun baru.

Aneka hidangan yang menggugah selera pun perlu segera disiapkan supaya anak-anak gak bosan. Juga berbagai rencana permainan dan kegiatan lain buat mengisi waktu. Asalkan setiap anggota keluarga telah diajak bicara sejak awal tentu mampu memahami situasi.

5. Liburan buat membantu korban bencana

sampah sisa banjir
ilustrasi sampah sisa banjir (pexels.com/Ludwig Kwan)

Terakhir, persiapan liburan Natal dan tahun baru di musim hujan yang bisa kamu lakukan adalah tetap waspada dan menaruh kepedulian pada sekitar. Meski tidak diharapkan, bencana alam di musim hujan banyak terjadi dari tahun ke tahun. Korban meninggal dunia, luka-luka, maupun kehilangan tempat tinggal tidak sedikit. Tentu ini mengundang keprihatinan seluruh masyarakat.

Dalam sukacita Natal, alangkah baiknya bila kamu tetap menaruh kepedulian pada para korban bencana tersebut. Andai pun dirimu sempat berlibur, sisa waktu libur dapat digunakan buat membantu mereka. Apalagi rumah dan keluarga besarmu aman.

Kamu bisa mengajak mereka semua untuk bergerak membantu. Seperti mengumpulkan pakaian pantas pakai, selimut, kebutuhan bayi, bahan makanan mentah, sampai makanan bergizi siap santap. Kalian juga dapat bergotong royong membersihkan sampah sisa bencana. Supaya di tengah kesedihan, korban bencana masih memiliki harapan untuk tahun yang baru.

Libur Natal dan tahun baru bisa diisi dengan berbagai kegiatan. Kamu dapat pergi ke luar kota jika memungkinkan. Andai gak bisa pun, merayakan Natal dan tahun baru di rumah bersama keluarga akan tetap menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Trik Kecantikan dari Barang Sehari-hari, Simpel dan Efektif!

13 Nov 2025, 23:04 WIBLife