"Jika engkau hendak menuju tempat tidurmu (untuk tidur), maka berwudulah seperti engkau berwudu untuk salat, kemudian berbaringlahlah di rusukmu (bagian tubuhmu) sebelah kanan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Posisi Tidur yang Dianjurkan dan Dilarang dalam Islam, Simak!

- Posisi tidur yang dianjurkan: Menghadap kanan
- Rasulullah SAW menegaskan pentingnya tidur dengan bertumpu pada tubuh bagian kanan
- Tidur dengan bertumpu pada bagian kanan dianggap lebih cepat untuk bangun
- Posisi tidur yang dianjurkan: Menghadap kiblat
- Tidur menghadap kiblat merupakan kesunnahan dan dilakukan oleh Rasulullah SAW
- Umat Islam dianjurkan untuk tidur menghadap kiblat, dengan bertumpu pada tubuh sebelah kanan
Tidur bukan hanya kebutuhan jasmani, tetapi juga bagian dari sunatullah yang diatur dalam ajaran Islam. Menariknya, Islam tidak hanya membahas soal ibadah harian, tetapi juga memberikan tuntunan terkait adab tidur, termasuk posisi tidur yang baik maupun yang sebaiknya dihindari.
Dengan mengikuti anjuran Rasulullah SAW, tidur bisa menjadi amal yang berpahala sekaligus menyehatkan tubuh. Lalu, bagaimana posisi tidur yang dianjurkan dan dilarang dalam Islam? Berikut penjelasan yang penting kamu perhatikan!
1. Posisi tidur yang dianjurkan: Menghadap kanan

Sebagai umat Islam, tentu kita menginginkan segala perbuatan yang dilakukan setiap hari dapat sesuai dengan tuntunan dan anjuran syara, termasuk mengenai posisi tidur. Soal ini, Rasulullah SAW memberikan penjelasan secara khusus dalam salah satu hadisnya:
Sementara itu, dilansir NU Online, Imam Nawawi dalam kitabnya Syarah Shahih Muslim menegaskan, bahwa dianjurkannya tidur dengan bertumpu pada tubuh bagian kanan adalah karena Rasulullah SAW menyukai untuk melakukan segala hal yang baik dengan bagian kanan.
Seperti makan dengan tangan kanan, membasuh anggota wudu dimulai dari bagian kanan, mengisi shaf dianjurkan untuk mendahulukan bagian kanan, dan beberapa anjuran lainnya. Selain itu, tidur dengan bertumpu pada bagian kanan dianggap lebih cepat untuk bangun, sehingga tidak sulit tatkala hendak dibangunkan oleh orang lain. (Imam Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, juz 17, halaman: 32)
2. Posisi tidur yang dianjurkan: Menghadap kiblat

Dilansir NU Online, selain bertumpu pada bagian kanan tubuh, tidur juga dianjurkan untuk menghadap kiblat, sebab cara demikian adalah tidur yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Artinya, melakukannya tergolong sebagai sebuah kesunnahan.
Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah dijelaskan:
“Rasulullah memerintahkan ‘Aisyah untuk menyiapkan tempat tidurnya. Tempat tidurnya pun disiapkan, lalu Rasulullah menghadap kiblat. Dan apabila beliau merebahkan diri di atasnya, beliau jadikan telapak tangan kanannya sebagai bantal.” (HR. Abu Ya’la)
Dari beberapa hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa umat Islam dianjurkan untuk tidur menghadap kiblat, dengan bertumpu pada tubuh sebelah kanan sesuai ajaran dari Rasulullah SAW.
3. Posisi tidur yang dilarang: Tengkurap

Tidur tengkurap adalah posisi yang dilarang oleh Rasulullah SAW. Beliau menyebutkan, bahwa tidur dengan tengkurap adalah tidurnya ahli neraka, dan Allah SWT sangat membenci cara tidur seperti ini.
Yang dibolehkan kecuali dalam kondisi darurat, seperti sedang dipijat atau diperiksa kesehatannya. Maka, hendaknya kita menghindari posisi ini agar terjaga dari sesuatu yang dibenci Allah SWT. Allah SWT berfirman:
Artinya: "Dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.” (QS Al-Baqarah [2]: 168)
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata:
“Rasulullah SAW melihat seorang lelaki tidur dalam keadaan tengkurap, maka beliau bersabda, 'Sesungguhnya itu adalah posisi tidur yang tidak disukai Allah'." (HR Tirmidzi: 2768)
Dapat disimpulkan, bahwa posisi yang dianjurkan oleh syariat Islam adalah tidur bertumpu pada bagian kanan tubuh dengan menghadapkan wajah dan tubuh bagian depan ke arah kiblat. Lalu, tidur yang dilarang adalah dengan cara tengkurap. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!