Bella Citra Handini, Design Mentor dan founder Youthoffer (dok. Bella Citra)
Passion di bidang seni grafis yang mendorong Bella mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual. Namun nyatanya, menjalani hari-hari sebagai mahasiswa DKV juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada masa-masanya ia mendapatkan feedback yang kurang menyenangkan dari senior.
“Aku pengen masuk DKV karena aku passionate pengen belajar desain. Tapi ternyata sudah masuk banyak yang bilang ‘eh gambaran kamu kayak anak TK’ gitu,” keluh Bella.
Kritik dari orang lain sontak membuatnya sangat insecure dan bertanya-tanya, apakah benar ia tidak berbakat di desain? Ataukah desain hanya untuk anak-anak seniman saja?
“Tapi akhinya, aku menemukan semangat kembali ketika bergabung dengan komunitas di luar kampus. Misalnya aku ikut Young on Top, AIESEC, World Merit, kan ketemu sama anak UNAIR atau anak UNESA dari jurusan lain misal politik, marketing,” kata Bella.
Berbeda dengan respons yang didapatkan sebelumnya, justru Bella mendapatkan apresiasi dari orang-orang yang bahkan tidak awam dengan dunia desain. Dengan begitu, kepercayaan dirinya semakin meningkat.
Ada dua hal yang menjadi bekalnya dalam menjalani perkuliahan, yaitu passionate dengan apa yang mau dikerjakan serta punya kepercayaan diri. Mau tidak mau, seorang desainer grafis memiliki banyak kompetitor dengan ciri khas yang berbeda-beda. Kalau tidak ada kepercayaan diri dari awal, mungkin tampak susah berada di bidang tersebut.
Bella pun memahami bahwa dunia profesional justru mungkin tantangannya tidak sebanyak ketika masih kuliah. Kata dia, “Misal udah di professional world dan udah jadi graphic designer lalu ada creative block. Pressure-nya tuh gak sebanyak tadi karena udah ada semacam support system. Udah ada yang percaya gitu loh sama aku kalau aku bisa”.