Tragedi ambruknya bangunan musala asrama putra pada Senin (29/9/2025) membuat perhatian publik tertuju pada Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, yang juga dikenal sebagai Pesantren Buduran. Insiden ini menjadi duka mendalam karena menimpa para santri, namun sekaligus mengingatkan kembali pada sejarah panjang pesantren tersebut yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan pendidikan Islam di Jawa Timur.
Ponpes Al Khoziny bukanlah lembaga baru. Pesantren ini diperkirakan telah berdiri sekitar satu abad lalu, menjadikannya salah satu pesantren tertua di Jawa Timur yang melahirkan banyak tokoh ulama besar di Indonesia.
Masyarakat lebih akrab menyebutnya sebagai Pesantren Buduran, dengan akar sejarah yang masih diperdebatkan, namun diyakini telah ada sejak sebelum tahun 1920. Berikut adalah profil dan sejarah lengkap Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.