ilustrasi menangis (freepik.com/stefamerpik)
Dilansir Muslim.or.id, qadarullah digunakan untuk menggantikan kata "seandainya". Mengapa? Pasti saat mengalami hal buruk, sering kali kita mengucapkan "seandainya aku tidak seperti itu", "seandainya aku melakukan hal itu", dan seterusnya.
Ternyata, hal tersebut merupakan salah satu bentuk tidak terima kepada takdir yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Selain itu, kata "seandainya" juga bisa memberikan kesempatan pada setan untuk menghasut kita, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yakni:
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh daripada mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, “Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu”. Tetapi katakanlah, “Qadarullah wa ma sya-a fa’al* (hal ini telah ditakdirkan Allâh dan Allâh berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya). Karena ucapan “seandainya” akan membuka pintu perbuatan syaitan,” (HR. Muslim).
Sederhananya, qadarullah artinya percaya dengan segala takdir yang diberikan Allah SWT pada kita. Yuk, berusaha menerima dan berpikiran baik pada takdir Allah SWT.