Perayaan Mati Rasa (dok. Sinemaku Pictures / Perayaan Mati Rasa)
"Janji untuk gak pernah saling bohong!"
"Baik itu rasa kehilangan atau diri gue sendiri. Menerima adalah bagian dari perjalanan ini. Dan ini saatnya gue untuk merayakan apa yang masih tersisa."
"Papa masih lihat anak-anak sekarang udah akur, kan?"
"Mereka sekarang udah bisa jagain mama. Papa gak usah khawatir lagi. Papa tenang aja di sana. Tungguin mama.:
"Jangan bosan tungguin mama, ya. Janji, ya, Pa."
"Sering-sering dateng ke mimpi, mama. Mama bawain kado buat Papa. Kado anniversary kita."
"Semoga ntar Papa bisa lupa melihat dari sana, ya."
"Skripsi jangan ditinggalin. Karier boleh melejit tapi pendidikan jangan ditinggalin."
"Kita gak bisa terus nyalahin masa lalu. Yang dibutuhin cuma menerima, baik itu kehilangan atau diri sendiri. Menerima adalah bagian dari perjalanan ini, dan sekarang saatnya merayakan apa yang masih tersisa."
"Jangan tunggu kehilangan dulu , baru menyesal, semoga kita tidak pernah terlambat menghargai sesuatu."
"Pa, skripsi Uta udah selesai. Bentar lagi jadi sarjana tapi nanti di foto wisuda Uta gak ada Papa."
"Melepaskan adalah bentuk paling tulus dari mencintai. Tapi ternyata dengan ketulusan itu, semesta menghadiahkan aku perayaan mati rasa"
"Gue terlalu fokus sama rasa takut, sampai lupa berhenti sebentar, gue udah terlalu lama kejar hal-hal yang besar dan terlalu jauh, sampai gue lupa sama apa yg ada di dekat gue."
Itu dia deretan quotes yang menyentuh dari film Perayaan Mati Rasa. Semoga ada banyak hal yang bisa kamu pelajari dari film ini, ya!