Review Film Perayaan Mati Rasa, Akting Solid dari Iqbaal Ramadhan

- Film "Perayaan Mati Rasa" mengangkat pesan tentang cinta keluarga melalui konflik antara dua kakak beradik dengan nasib berbeda.
Akting solid dari para pemain, terutama Dwi Sasono dan Unique Priscilla, memberikan nuansa emosional yang kuat dalam cerita.
Aspek teknis film, seperti musik dan sinematografi, menciptakan pengalaman sinematik mendalam yang memperkuat tema kehilangan dan harapan dalam cerita.
Bagaimana kehilangan mampu menyatukan keluarga yang retak? Pertanyaan ini menjadi inti dari Perayaan Mati Rasa (2025), karya terbaru Umay Shahab yang mengangkat drama keluarga.
Dengan deretan aktor ternama seperti Iqbaal Ramadhan, Dwi Sasono, dan Unique Priscilla, film ini sukses menyampaikan pesan mendalam tentang duka, rekonsiliasi, dan cinta keluarga. Mau tau apa saja yang membuat film ini spesial? Simak review film terbaru ini di bawah!
1. Bawakan akting yang kuat dari pemerannya

Perayaan Mati Rasa membawa emosi yang kuat berkat performa solid dari para pemerannya. Iqbaal Ramadhan berhasil memerankan Ian Antono, seorang anak pertama yang terjebak dalam pergulatan emosional. Namun, Dwi Sasono dan Unique Priscilla lah yang mencuri perhatian sebagai poros utama cerita.
Dwi Sasono tampil meyakinkan sebagai ayah yang berusaha untuk memperbaiki keretakan di keluarganya. Sementara Unique Priscilla memberikan nuansa hangat yang menguatkan pesan film ini. Akting mereka berdua menjadi jangkar emosional cerita yang mampu membuat kita larut dalam konflik di sepanjang film.
2. Scoring dan sinematografi yang menggugah

Keunggulan Perayaan Mati Rasa tak hanya terletak pada akting, tetapi juga pada aspek teknisnya. Musik yang digarap oleh Iqbaal bersama Devano Danendra, Dul Jaelani, dan Randy Danistha menciptakan pengalaman sinematik yang mendalam. Lagu-lagu dari band fiktif Midnight Serenade terasa hidup, baik di dalam maupun luar layar.
Dari segi visual, sinematografi yang diarahkan dengan cermat berhasil menangkap atmosfer suram tapi indah yang menggambarkan pergulatan emosional karakter. Penggunaan cahaya redup dan warna-warna hangat memperkuat tema kehilangan dan harapan dalam cerita.
3. Bawakan drama keluarga dengan pendekatan psikologi manusia

Film ini berfokus pada konflik antara Ian dan Uta, kakak-beradik dengan nasib berbeda. Ian yang berjuang keras dengan band indie-nya dan Uta yang sukses sebagai podcaster, menunjukkan bagaimana perbedaan perspektif dapat memicu ketegangan di dalam keluarga.
Namun di balik konflik tersebut, Perayaan Mati Rasa mengajak kita memahami duka melalui sudut pandang psikologis. Umay Shahab, yang juga terinspirasi oleh pengalaman pribadinya, menggambarkan bagaimana kehilangan dapat menjadi momen refleksi diri.
Sepanjang film, kita dibuat ikut merasakan betapa sulitnya menerima kehilangan orang tercinta. Namun, kita juga diberi harapan bahwa duka bisa menyatukan keluarga yang terpecah.