Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rekomendasi buku self development. (gramedia.com)
Rekomendasi buku self development. (gramedia.com)

Intinya sih...

  • Buku Good Vibes, Good Life mendorong menjadi versi terbaik diri dengan teknik tertentu.

  • Berani Tidak Disukai mengajarkan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan menjauhi trauma masa lalu.

  • Mengapa Tidak Pernah Ada yang Memberitahuku? berbagi keterampilan mengatasi tantangan kehidupan dan mempertahankan kesehatan emosional.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di dunia yang penuh tuntutan, banyak perubahan, serta penuh ketidakpastian, kamu mungkin kerap mengalami kebingungan dan keresahan mendalam. Perubahan yang ada di depan mata tampaknya membuat kamu bertanya-tanya akan tujuan hidup dan makna kebahagiaan yang sebenarnya.

Hiruk-pikuk kehidupan modern mungkin membuatmu kerap membandingkan diri dengan orang lain hingga bikin tertekan. Pada akhirnya, ini membuatmu mengalami lonjakan emosional yang kurang stabil. Coba baca beberapa buku self development di bawah ini. Harapannya bisa membantumu melalui kesulitan dan tantangan kehidupan di tengah dunia yang sibuk.

1. Good Vibes, Good Life

Good Vibes, Good Life: Bagaimana Mencintai Diri Sendiri Dapat Menjadi Kunci Pembuka Kehebatanmu. (goodreads.com)

Di tengah dunia yang sibuk dengan banyak perubahan, buku ini akan mendorongmu untuk menjadi versi terbaik dirimu. "Tujuan saya adalah membantumu menjadi lebih baik daripada dirimu yang kemarin, setiap hari, dalam segala hal, sepanjang hidupmu," tulis Vex King, sang penulis.

Kamu akan didorong untuk berkomitmen terhadap kemajuan, merawat diri, mengembangkan kebiasaan dan gaya hidup positif, serta mewujudkan tujuan dengan teknik tertentu. Buku self development ini berguna bagi siapa saja yang hendak membangun kehidupan di tengah cobaan yang berat.

2. Berani Tidak Disukai

Berani Tidak Disukai (gramedia.com)

Berani Tidak Disukai berisi dialog antara seorang filsuf dengan seorang pemuda yang mempertanyakan banyak hal, termasuk terkait kebahagiaan. Pemuda tersebut merasa tidak puas dengan kehidupannya, maka sang filsuf mengajarkan untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia.

Dalam buku ini, penulis Ichiro Kishimi Dan Fumitake Koga menuturkan beberapa hal yang seharusnya tidak dilakukan karena dapat menghambat kebahagiaan di masa depan. Termasuk, trauma di masa lalu dan menjadikan kehidupan orang lain sebagai standar kebahagiaan. Bukankah di tengah kehidupan yang serba sibuk ini, kita perlu menemukan makna yang lebih dalam terkait kebahagiaan autentik versi diri kita sendiri?

3. Mengapa Tidak Pernah Ada yang Memberitahuku?

Buku Mengapa Tidak Pernah Ada yang Memberitahuku? (gramedia.com)

Karya debut Dr. Julie Smith ini, akan berbagi keterampilan untuk mengatasi tantangan kehidupan dan mempertahankan kesehatan emosional. Self development book ini ditulis oleh profesional di bidang psikologi. Oleh karenanya, akan dipaparkan pula pemahaman terkait mengelola kecemasan, hadapi kritik, dan memaafkan diri sendiri.

Dr. Julie sebagai psikolog klinis, menawarkan pemahaman tentang cara kerja pikiran dan wawasan untuk menjaga kesehatan mental. Ia memberi pandangan yang komprehensif mengenai isu kesehatan mental serta mengajak pembaca untuk mempelajari tentang pemulihan.

4. The Let Them Theory

The Let Them Theory. (gramedia.com)

Jika mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan atau dilingkupi perasaan tidak bahagia, bisa jadi masalahnya bukan pada dirimu. Bisa jadi problemnya pada kekuasaan yang kamu berikan pada orang lain. Kata "let them" akan membantumu terbebas dari hambatan-hambatan itu.

Bebaskan dirimu dari opini, drama, hingga penilaian orang lain terhadapmu sehingga kamu gak merasa lelah karena merasa bergantung pada segala sesuatu dan semua orang di sekitarmu. The Let Them Theory yang ditulis oleh Mel Robbins, menjadi metode yang terbukti dapat mengajarimu lebih banyak menyimpan energi, waktu, dan kebahagiaan. Jangan biarkan pendapat orang lain menghambat mimpi dan tujuanmu!

5. The Mountain Is You

The Mountain Is You. (gramedia.com)

Buku karya Brianna Wiest akan mengulas tentang sabotase diri, perilaku yang dapat menghambat tercapainya tujuan seseorang. Ia menjabarkan kebiasaan sabotase diri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik ketakutan, rasa tidak percaya diri, hingga trauma masa lalu.

Buku The Mountain Is You dapat sangat berguna bagi seseorang yang ini keluar dari perasaan terkungkung oleh pemikiran-pemikiran negatif terhadap dirinya. Tentunya, karya nonfiksi ini akan membahas lebih mendalam mengapa kita melakukan sabotase diri dan kiat-kiat untuk membangun ketangguhan diri.

Nah, beberapa rekomendasi di atas tampaknya bisa memberi pandangan baru terkait dengan pengembangan diri di dunia yang sibuk. Mungkin juga dapat membantumu lebih memahami tujuan hidup dan kebahagiaan personal.

Editorial Team