When the Sky is Blooming buku baru Ilana Tan. (IDN Times/Adyaning Raras)
When the Sky is Blooming jadi novel dewasa yang bisa diterima oleh berbagai rentang usia. Kisahnya tak mengumbar adegan sensual. Penulis justru fokus dalam membangun hubungan yang romantis serta menghadirkan interaksi yang bikin pembaca ikut baper. Tentu permasalahan yang dihadapi dan emosi yang dihadirkan, memiliki pendekatan berbeda.
Sayangnya, beberapa adegan dan percakapan yang dituangkan dalam novel When the Sky is Blooming terkesan kurang penting. Keberadaannya tidak memberikan dampak yang besar terhadap cerita utama dua sejoli ini.
Meski demikian, latar belakang Korea Selatan yang dituangkan dalam karya teranyar penulis, membuat imajinasi pembaca lebih berkembang. Terlebih, ia juga berusaha mengangkat kehidupan di balik layar seorang idol Korea Selatan. Ilana berusaha mengulas sisi gelap dunia entertaiment yang selalu tampak mewah, padahal tak selalu demikian.
Gaya penceritaan yang ringan, khas Ilana Tan masih dipertahankan dalam novel setebal 400 halaman ini. Tentu saja, penggunaan kata yang sederhana dengan narasi dan dialog, terasa berimbang dalam membangun cerita. Pembaca lebih mudah untuk mengikuti alur kisah yang disajikan.
Sebagai penulis kawakan, tampaknya Ilana Tan masih nyaman menggunakan formula kisah cinta dengan banyak adegan 'kebetulan'. Tak banyak hal baru untuk karya teranyarnya. Bahkan Ilana Tan kali ini juga menghadirkan tokoh yang digambarkan memiliki paras nyaris sempurna, mirip dengan karya-karya sebelumnya.