Grace Tahir Tulis Buku 100 Things I Wish I Knew Earlier, Nasihat Gen Z

- Grace Tahir, Fen, dan Jacqueline Karina menulis buku "100 Things I Wish I Knew Earlier" untuk memberikan pelajaran hidup berharga bagi generasi muda.
- Buku ini divisualisasikan melalui origami yang indah dan estetik, mencerminkan keragaman perspektif penulis dalam menghadapi kehidupan.
- Buku dibagi dalam 10 chapter yang membahas tema seperti Happiness, Wellness, Love, dan Death dengan gaya penulisan yang berbeda-beda dari setiap penulisnya.
Jakarta, IDN Times - Perjalanan hidup seseorang tak terlepas dari petualangan yang menakjubkan atau malah kekecewaan atas banyak kesalahan. Baik keberhasilan maupun kegagalan yang dialami seseorang seyogyanya dapat menjadi pelajaran berharga baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Grace Tahir, Fen, dan Jacqueline Karina menuangkan perjalanan hidup dan beragam keresahan yang dilaluinya dalam buku berjudul "100 Things I Wish I Knew Earlier" yang diluncurkan pada Jumat (5/12/24) di Jakarta Timur. Self improvement book ini dapat menjadi nasihat sekaligus pelajaran berharga bagi generasi muda.
1. Grace Tahir tuliskan perjalanan hidup dan pelajaran berharga dalam buku keduanya, "100 Things I Wish I Knew Earlier"

Sepertinya namanya, "100 Things I Wish I Knew Earlier" menjadi pelajaran hidup yang ditulis untuk membantu seseorang lebih memahami kompleksitas kehidupan. Uniknya, buku ini divisualisasikan melalui origami yang indah dan estetik, yang tentunya memanjakan imajinasi pembaca.
Ketiga penulis, Grace, Fen, dan, Jacqueline memiliki latar belakang dan pengalaman yang beragam untuk dituangkan dalam catatan di buku tersebut. Oleh karenanya, keragaman perspektif dapat membuka pandangan baru.
"Saya suka mengungkapkan dan mengekspresikan dengan tulisan, cuman aku merasa itu tuh lebih bisa menggambarkan kalau aku tuh lebih bisa lewat tulisan dan ternyata menggambarkannya lebih logic," cerita Jacqueline di balik kepenulisan bukunya.
2. Disajikan dalam 10 chapter, buku ini turut menghadirkan visual origami yang estetik

Setiap kesulitan dan tantangan hidup kerap membawa perubahan bagi individu yang mengalaminya. Metamorfosis ini divisualisasikan melalui origami, seni melipat kertas yang mampu mengubah lembar sederhana menjadi lipatan yang indah.
Buku ini dibagi dalam 10 chapter yang akan berfokus membicarakan tema selaras dari ketiga penulis. Bab yang disajikan melingkupi seluruh elemen kehidupan manusia, yakni Happiness, Wellness, Life Purpose, Career, Money, Self Image, Love, Friendship, Family, dan Death.
"Kita melakukan yang terbaik untuk menulis pengalaman kita kepada semuanya. Dan aku merasa dengan total umur kita, kita punya banyak pengalaman untuk berbagi, dan kita percaya bahwa pengalaman kita itu tidak hanya unik untuk kita saja, makanya kita ingin orang-orang lain juga bisa merasa terbantu juga," ujar Grace.
3. Penuturan yang menarik dengan gaya penceritaan personal, buku ini akan jadi bacaan simpel namun bermakna

Setiap penulis punya gaya yang berbeda dalam berbagi dan menuturkan perjalanan hidupnya. Grace terkesan to the point dalam memberikan nasihat, singkat namun padat akan makna.
Berbeda dengan Jacqualine yang lebih banyak bercerita dan memaparkan kisah hidupnya untuk kemudian dipetik pelajaran berharga. Sementara Fen, terkesan lebih singkat dalam menulis dan berbagi dengan penuturan yang apik.
Hal ini membuat buku 100 Things I Wish I Knew Earlier menjadi lebih berwarna. Pembaca tak akan bosan dan merasa jenuh dengan pemaparan masing-masing penulis.
"Kita sudah bilang dari awal, bahwa nulisnya harus yang sangat simpel, gampang dibaca. Karena saya merasa ketika orang menginginkan sesuatu, itu benar-benar penolongan dan benar-benar ingin buku ini bisa membantu. Jadi, buku ini ditulis bukan hanya untuk cuan. Kita benar-benar ingin buku ini helpful bagi orang-orang," tambah Grace.
Buku setebal 222 halaman yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama ini, dibanderol dengan harga Rp169 ribuan. Pembaca akan menemukan banyak kata-kata yang indah, motivasional, serta menyentuh hati.