ilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Ayesha Firdaus)
Selanjutnya yaitu pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu. Ini terjadi pada tahun 12 Hijriyah. Adapun penyebabnya yaitu saat perang Yamamah, banyak sekali dari kalangan Al-Qurra’ yang terbunuh seperti Salem bekas budak Abu Hudzaifah.
Lalu Abu Bakar memberikan perintah agar mengumpulkan Al-Qur'an supaya tidak hilang. Dalam kitab sahih Bukhari juga disebutkan bahwa Umar bin Khattab mengemukakan pandangannya kepada Abu Bakar usai perang Yamamah terjadi.
Abu bakar tidak mau melakukan hal tersebut karena takut akan dosa. Namun, Umar bin Khattab terus menerus memberikan pandangannya tersebut. Sehingga Allah SWT bukakanlah pintu hati dari Abu Bakar akan hal tersebut.
Abu Bakar pun memanggil Zaid Bin Tsabit dan berkata kepada Zaid, “Sesungguhnya engkau merupakan seorang yang masih muda dan berakal cemerlang, kami tidak meragukanmu, engkau dulu pernah menulis wahyu untuk Rasulullah, maka sekarang carilah Al-Qur'an dan kumpulkanlah.”
Setelah itu Zaid berkata, “Maka aku pun mencari dan mengumpulkan Al-Qur'an dari pelepah kurma, permukaan batu cadas dan dari hafalan orang-orang.” Mushaf tersebut kini ada di tangan Abu Bakar sampai ia wafat. Lalu dipegang oleh Umar sampai ia juga wafat. Selanjutnya dipegang oleh Hafsah Binti Umar.
Kaum muslimin sudah sepakat seluruhnya akan apa yang dilakukan Abu Bakar. Mereka menganggap perbuatan ini sebagai hal yang positif. Sebagaimana Ali bin Abi Thalib pun berkata, “Orang yang paling besar pahalanya pada mushaf Al-Qur'an adalah Abu Bakar, semoga Allah SWT memberi rahmat kepada Abu Bakar karena dialah orang yang pertama kali mengumpulkan kitab Allah SWT.”