Shani Indira Ungkap Caranya Mengembangkan Personal Branding

Jakarta, IDN Times - Sebagai publik figur, Shani Indira kerap menjadi sorotan publik. Mantan anggota JKT48 ini ungkap bahwa dirinya perlu menjaga batasan antara kehidupan personal dan pekerjaan.
Namun, ia juga memahami bahwa membangun citra diri yang kuat merupakan salah satu kunci keberhasilan di dalam dunia hiburan tanah air. Lantas, bagaimana cara Shani Indira membentuk personal branding?
1. Tetap menjadi diri sendiri

Berkecimpung cukup lama sebagai anggota JKT48 membuat citra dirinya amat melekat dengan hal tersebut. Meski begitu, ia gak ingin menjadi orang yang berbeda.
"Aku gak pengen menjadi orang lain. Jadi, aku tetap menjalaninya dengan enjoy tapi tetap profesional dan bertanggungjawab," katanya dalam sesi "Beauty Breakdown: Unfiltered with BELLAPEDIA" di BeautyFest Asia (BFA) 2025 pada 6 Juni 2025.
Shani menegaskan agar kita tidak berusaha menjadi orang lain karena setiap orang punya keunikan masing-masing.
2. Menjaga bounderies dengan share hal-hal yang positif

Gak memungkiri, setiap pekerjaan Shani menuntutnya untuk aktif menggunakan media sosial. Di tengah arus informasi yang begitu deras, perempuan asal Jawa Tengah ini gak serta merta mengambil segala informasi dari media sosial.
"Media sosial dilihat banyak orang jadi sejauh ini aku cukup membayasi diriku dengan share hal-hal positif. Lama-lama kita jadi tahu mana cara yang baik, mana yang gak baik," sambungnya.
"Semakin dewasa, aku belajar gak perlu jadi seutuhnya untuk publik. Kalau positif di-share, alau negatif di-handle sendiri," tambahnya.
3. Jangan takut untuk belajar dari orang lain

Dalam setiap hal yang dilakukannya, Shani merupakan pribadi yang totalitas dan bertanggungjawab. Gak peduli apa kata orang, Shani hanya berusaha melakukan pekerjaannya dengan hati yang tulus.
Shani menambahkan, "Aku percaya tiap orang punya level diri yang terbaik itu berbeda-beda. Tiap orang punya keunikan masing-masing. Cepat atau lambat, kita akan mencapai titik terbaik itu."
Ia kerap mengingatkan diri sendiri supaya gak merasa paling pintar dan gak takut untuk belajar dari orang lain. Untuk itu, gak ada salahnya merasa berbeda.
"Kita datang gelas kosong, gimana caranya aku bisa mengisi gelas itu dengan caraku sendiri," tutupnya.