Nilai rapor biasanya dianggap sebagai cerminan keberhasilan anak, bahkan keberhasilan orangtua dalam mendidik. Tidak heran kalau momen ini kerap dipenuhi emosi, mulai dari harapan tinggi, kecemasan, sampai kekecewaan ketika hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Sayangnya, tekanan tersebut sering kali langsung diarahkan ke anak, tanpa memberi ruang untuk memahami apa yang sebenarnya sedang mereka alami.
Padahal, nilai yang menurun tidak pernah berdiri sendiri. Ada banyak faktor di baliknya, mulai dari kesulitan memahami materi, perubahan lingkungan, kelelahan mental, hingga masalah emosional yang mungkin tidak terlihat. Di sinilah peran orangtua menjadi krusial. Kalau nilai rapor anak sedang turun, terapkan empat sikap bijak orangtua berikut ini supaya anak tetap merasa didukung!
