Extrovert merupakan sebuah istilah kepribadian dari seorang individu yang cenderung merasa bersemangat menghabiskan waktu bersama orang lain. Mereka memiliki kepercayaan diri sosial yang tinggi dan cenderung memiliki harga diri yang tinggi juga.
Meski demikian, nyatanya orang dengan karakter extrovert kerap kali dihadapkan dengan sisi buruk, lho. Seperti apa sebenarnya sisi buruk yang sering dirasakan oleh extrovert? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Orang lain sering menggambarkan extrovert sebagai sosok yang mudah bergaul, ramah, dan banyak bicara. Aktivitas seperti ini pun terkadang tidak sesuai dengan yang sebenarnya dialami oleh extrovert.
Sama seperti manusia lainnya, extrovert juga memiliki kesedihan atau pengalaman buruk. Namun, ia cukup pandai menutupi apa yang terjadi dan ini pun kadang kala menjadikan mereka seolah-olah menipu dirinya sendiri.
Orang dengan karakter extrovert akan selalu diandalkan oleh orang lain. Sebab, dengan karakternya, ia dianggap selalu bisa melakukan hal apa pun.
Padahal, orang extrovert juga bukan manusia yang sempurna. Ketika mereka selalu diharapkan, tenaganya pun akan lebih terkuras dan bahkan kehadirannya hanya akan dimanfaatkan begitu saja. Gak enak banget, ya?
Orang extrovert akan senang menghabiskan waktu bersama banyak orang dari pagi hingga malam. Di saat yang bersamaan, pasti ia akan terlibat dalam berbagai pembahasan.
Biasanya, tanpa mereka sadari, orang dengan karakter extrovert akan terlalu terbuka ketika sedang mengobrol bareng orang lain. Bahkan, mereka jadi susah memilah antara mana yang boleh diceritakan dan tidak, saking excited-nya bertemu banyak orang.
Saat di perjalanan pulang, barulah mereka menyesal bahwa beberapa bagian seharusnya tidak harus begitu diumbar. Namun apa boleh buat, nasi telah menjadi bubur.
“Orang terkadang berasumsi bahwa introvert selalu memiliki kecemasan sosial atau tidak suka berada di dekat orang lain, sedangkan ekstrovert selalu berisik, agresif, dan riuh,” ujar Megan MacCutcheon, seorang psikolog, dilansir Healthline.
Anggapan lain juga muncul, bahwa orang extrovert biasanya orang yang tidak berpengetahuan karena mereka memang terlihat senang berceloteh banyak hal. Orang yang melihatnya pun kadang akan menganggap sebagai bentuk tong kosong nyaring bunyinya.
Hal ini muncul karena stereotip, bahwa orang yang pintar adalah pendiam. Gak jarang juga mereka akan sering dibandingkan dengan orang introvert yang dilihat lebih pintar. Padahal, gak juga kok!
Karena senang berada di lingkungan yang ramai, orang extrovert justru menjadi lemah ketika berada di tempat sepi. Gak hanya itu, kondisi demikian bahkan bisa membuat orang extrovert jadi lebih mudah merasa stres dan agak kesulitan melakukan sesuatu.
“Gagasan bahwa tidak ada orang yang bisa diajak bicara, tidak mendapat rangsangan dari lingkungan karena mereka melihat empat dinding yang sama, tidak bisa bepergian dan bersosialisasi, dan sebagainya, adalah sesuatu yang bisa menimbulkan stres,” jelas John Hackston, kepala kepemimpinan pemikiran di The Myers-Briggs Company, dikutip CTV News.
Wah, ternyata jadi orang extrovert ada juga gak enaknya, ya. Tapi, apa pun karakter yang kamu miliki memang akan selalu dibarengi kelebihan dan kekurangan. Jadi, jalani saja apa yang ada saat ini, ya!