Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi merasa terpuruk (pexels.com/Eman Genatilan)

Intinya sih...

  • Kehidupan dewasa muda tidak selalu seimbang
  • Tidak semua aspek kehidupan berjalan ideal, seperti karier tanpa relasi pribadi yang baik
  • Kondisi finansial dan waktu juga tidak selalu seimbang, bisa stabil finansial tapi kurang waktu luang

Kehidupan tidak akan berjalan dalam titik stagnan. Kita terus berproses dari waktu ke waktu. Seiring bertambahnya usia, tumbuh menjadi seorang dewasa muda. Pada fase ini sudah mampu menginternalisasikan konsep-konsep kehidupan secara nyata. Tapi menjadi seorang dewasa muda bukan tentang kebebasan dalam meraih tujuan hidup.

Ternyata dalam situasi ini kita juga dihadapkan dengan ketidakseimbangan. Kehidupan yang terlihat ideal ternyata hanya manipulasi. Selebihnya dihadapkan dengan realita yang jauh dari ekspektasi. Apa saja situasi tidak seimbang saat memasuki fase dewasa muda? Berikut empat diantaranya. Pastikan tidak terkejut saat menghadapi ketidakseimbangan yang terjadi.

1. Studi berhasil, karier mulai jalan, relasi pribadi gagal

ilustrasi perempuan karier (pexels.com/Gustavo Fring)

Sudahkah siap menyambut fakta kehidupan sebagai manusia dewasa muda? Jika kita membahas tentang fase dewasa, seringkali hanya memandang dari perspektif tentang kebebasan. Seorang dewasa muda bebas menentukan arah hidupnya tanpa ada tuntutan dari siapapun. Mereka memiliki kendali penuh atas dirinya sendiri beserta kehidupan yang dijalani. Tapi ternyata pandangan ini tidak sepenuhnya benar.

Ketika memasuki fase dewasa muda, kita harus siap menghadapi ketidakseimbangan. Ini bisa terlihat dari perjalanan karier, studi, dan relasi pribadi. Ketika seseorang berhasil menyelesaikan studi dengan baik, sekaligus memiliki karier yang mulai tertata, relasi pribadi gagal. Perjalanan karier dan studi seolah tidak selaras dengan relasi pribadi yang diharapkan.

2. Relasi pribadi berjalan mulus, karier dan studi jalan di tempat

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Dang Thanh Hu)

Setiap orang tentu ingin memiliki relasi pribadi yang berjalan mulus. Menemukan partner yang tulus dan mampu menerima satu sama lain secara utuh menjadi anugerah tersendiri. Tapi apakah memasuki fase dewasa muda seseorang selalu memiliki kehidupan demikian? Sudah tentu jawabannya tidak. Justru saat memasuki fase dewasa muda, kita akan dikejutkan dengan sejumlah ketidakseimbangan.

Mungkin saja kita memiliki relasi pribadi yang berjalan mulus. Bertemu dengan partner yang mampu menerima secara tulus, baik dari sisi kelebihan maupun kekurangan. Namun kondisi ini tidak sebanding dengan studi atau karier yang ternyata berjalan di tempat. Ketidakseimbangan ini merupakan bagian dari proses pertumbuhan yang pada akhirnya akan membentuk kesadaran untuk terus berbenah.

3. Finansial terjaga, waktu tidak tersedia

ilustrasi memegang uang (pexels.com/Oleksandr P)

Siapa yang tidak ingin memiliki kondisi keuangan terjaga? Bisa dipastikan ini menjadi impian banyak orang. Apalagi di usia dewasa, kondisi finansial menjadi salah satu aspek penting yang mempengaruhi kualitas hidup. Namun, memasuki usia dewasa muda, Kita juga harus siap menerima fakta bahwa kehidupan ternyata berjalan tidak seimbang. Bahkan kondisi ini bisa diamati secara langsung.

Termasuk diantaranya relasi antara finansial dengan waktu. Ketika seseorang memiliki kondisi keuangan yang tertata dengan baik,  waktu luang yang dimiliki justru terbatas. Memasuki usia dewasa kita sibuk bekerja untuk mempersiapkan kestabilan finansial yang matang. Akibatnya, tidak memiliki waktu yang cukup bersama diri sendiri maupun orang-orang terdekat.

4. Waktu tersedia, kondisi keuangan tidak stabil

ilustrasi dompet kosong (unsplash.com/Emil Kalibradov)

Masa dewasa muda mungkin diidentikkan dengan kebebasan dan keseruan sebagai manusia secara utuh. Pada fase ini seseorang memiliki kendali penuh atas kehidupan yang dijalani. Namun di satu sisi, kita juga harus mampu menanamkan pemahaman yang realistis. Ternyata kehidupan sebagai manusia dewasa tidak selalu berjalan seimbang sebagaimana standar ideal yang selama ini diyakini.

Ketika memiliki banyak waktu luang, ternyata kondisi keuangan justru tidak stabil. Terlalu banyak waktu dihabiskan hanya untuk bersantai dan bermalasan. Di satu sisi, dihadapkan dengan tuntutan kebutuhan yang membutuhkan banyak biaya. Situasi demikian ini tentu menjadi beban yang membuat fase dewasa muda terasa berat untuk dijalani. Bahkan seseorang kerap merasa terjebak di tengah ketidakpastian.

Bagaimana pengalamanmu menjalani kehidupan sebagai seorang dewasa muda? Apakah sudah mampu memahami bahwa kehidupan sebagai seorang dewasa muda ada kalanya berjalan tidak seimbang? Baik mengenai relasi pribadi dengan studi dan karier. Sampai dengan kondisi finansial dan waktu yang tersedia. Ketidakseimbangan ini wajar dan sering menjadi bagian dari proses pertumbuhan. Mengenal dan mengelolanya dengan baik bisa membantu kita menjadi lebih matang secara emosional dan sosial.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team