Sejak beberapa tahun belakangan, tepatnya sejak 2019 pemerintah mulai sering menggalakkan istilah hilirisasi. Sebenarnya, apa tujuan utama pemerintah melakukan hal tersebut? Apakah sama halnya dengan ekspor bahan mentah seperti yang telah dilakukan sejak dulu?
Dilansir dari Sekretariat Kabinet RI, pemerintah terus berkomitmen untuk melakukan hilirisasi untuk memberikan nilai tambah pada suatu komoditas. Hilirisasi sendiri adalah proses untuk mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau siap pakai untuk menambah nilai dari produk tersebut.
Presiden dalam keterangan persnya menyatakan bahwa pemerintah terus optimis mendorong upaya hilirisasi demi tercapainya target investasi. Selain telah menghentikan ekspor bijih nikel pada 2020, terbaru pada 2023 pemerintah juga menghentikan ekspor bijih bauksit. Sebagai contoh dari proses hilirisasi, bijih nikel dari hasil hilirisasi bisa meningkat hasil ekspornya dari Rp17 triliun menjadi Rp510 triliun dalam satu tahun.
Upaya hilirisasi tentu tak lepas dari adanya campur tangan manusia. Dibutuhkan SDM yang berkualitas dengan beragam soft skill dan hard skill yang menunjang keberhasilan dari tujuan yang diinginkan. Berbicara mengenai soft skill, tentu setiap orang harus memiliki komponen penting yang satu ini. Sebab, kemajuan dan transformasi ekonomi gak akan didapat jika tidak didukung oleh SDM dengan skill yang mumpuni.
Soft skill tentu ada bermacam jenisnya. Sebagai generasi millenial dan juga gen-Z, soft skill ini tentu akan sangat dibutuhkan dalam proses percepatan hilirisasi. Berikut ini merupakan soft skill yang bisa kamu perdalam untuk mendukung program #HilirisasiUntukNegeri bersama #KementerianInvestasi/BKPM!