Menggenggam Manfaat Hilirisasi Pasir Silika, Peluangnya Besar!

Sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa nikel dan bauksit adalah dua komoditas andalan hilirisasi Indonesia saat ini. Alasan tersebut muncul akibat cadangan minerba yang cukup melimpah. Padahal, jika ditelusuri lebih jauh, sebenarnya ada satu lagi komoditas unggulan tambang Indonesia yang tidak kalah potensial dibandingkan keduanya. Komoditas tersebut adalah pasir silika atau kuarsa.
Komoditas pasir silika memiliki peluang yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan industri semikonduktor dan refraktori. Peluang tersebut sejatinya perlu dimanfaatkan karena pasir silika sendiri mengandung senyawa SiO2 (silikon) yang dapat menjadi bahan baku utama dalam komponen sel surya. Senyawa ini dapat dengan mudah ditemukan melalui pasir silika dalam bentuk mineral kuarsa.
Sejalan dengan digaungkannya konsep hilirisasi oleh Presiden Joko Widodo, optimis bahwa Indonesia punya rencana besar dengan mewujudkan pasir silika sebagai pemain utama dalam industri wafer silicon berbasis solar grade. Jika dilakukan secara serius, suatu negara mampu meningkatkan transformasi ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada ekspor pasir silika mentah yang harganya cenderung fluktuatif dan beralih ke produk dengan nilai tambah yang lebih stabil. Apa saja manfaat yang bisa digenggam Indonesia ketika berhasil menerapkan konsep hilirisasi pada komoditas pasir silika?
1. Memiliki kekayaan cadangan yang luar biasa

Kalau dipikir-pikir, Indonesia ini sebenarnya punya banyak potensi pasir silika yang berlimpah ruah. Berdasarkan data dari Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Indonesia tahun 2020, Indonesia memiliki total sumber daya pasir kuarsa sebesar 2,1 miliar ton dan total cadangan sebesar 332 juta. Sedangkan kuarsit yang dihasilkan total sumber dayanya mencapai 297 juta ton dan lokasi utamanya ada di Aceh.
Apabila disiapkan secara serius, pastinya dengan optimalisasi kekayaan cadangan pasir silika yang besar akan memperbesar peluang keberlanjutan substitusi impor produk olahan silika. Khususnya industri photovoltaic dan bahan baku semikonduktor dapat dijangkau dengan maksimal. Sebagian besar porsi penggunaan pasir silika cukup besar pada kebutuhan industri. Mulai dari gelas, semen, beton, keramik, tekstil, cat, pasta gigi, dan lain-lain.
2. Mendukung kemandirian industri semikonduktor

Pasir silika bisa menjadi salah satu peluang besar apabila disikapi secara serius. Meski Indonesia memiliki potensi komoditas pasir silika yang melimpah, komersialisasi pasir silika sebagai bahan baku wafer silicon tampaknya belum terlalu masif untuk diterapkan sejauh ini. Salah satu produk hilirisasi dari pasir silika yang akan direncanakan adalah industri photovoltaic module dan wafer silikon berbasis solar grade silicon (SGS) maupun electronic grade silicon (EGS). Maka dari itu, diharapkan dengan adanya usaha hilirisasi silika mampu mendukung kemandirian industri semikonduktor dalam negeri.
3. Diferensiasi produk bernilai ekonomi tinggi

Kunci dari penerapan hilirisasi komoditas adalah mampu mengubah bahan mentah (raw material) menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi (added value). Seperti yang kita ketahui, sebagian besar porsi penggunaan pasir silika cukup besar pada kebutuhan industri, seperti gelas, semen, beton, keramik, tekstil, cat, pasta gigi, dan lain-lain. Adapun produk yang masih diminati industri pasir silika adalah resin coated sand, tepung silika, dan pasir silika murni.
Tidak hanya itu, pasir silika juga dapat jadi diferensiasi produk kaca, seperti kaca pelat datar, kaca khusus, maupun fiberglass. Kandungan silika yang ada di dalam pasir kuarsa merupakan material abrasif sehingga dapat digunakan untuk sand blasting, scouring cleaners, grinding media, maupun bahan dasar amplas. Dilansir Balasubramanian (2017) dan Syafrizal dkk. (2022), kuarsa sangat tahan terhadap paparan panas maupun bahan kimia sehingga digunakan sebagai bahan campuran dalam pencetakan logam.
4. Penciptaan lapangan kerja bagi daerah penghasil pasir silika

Konsep hilirisasi juga memberikan multiplier effect (efek pengganda), khususnya bagi daerah penghasil pasir silika maupun masyarakat yang berprofesi sebagai penambang pasir di sekitar lahan tambang. Industri pasir silika juga memberikan dampak besar pada setiap lini produksi. Mulai dari penambangan, pengolahan, hingga keluaran produk akhir. Aktivitas ini tentunya memerlukan tenaga kerja yang tidak sedikit sehingga industri pasir silika dapat membuka peluang kerja bagi penduduk setempat.
Merujuk pada data yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Wiwik Pudjiastuti selaku Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam (ISKBGNL) Kementerian Perindustrian, Indonesia menaungi 328 perusahaan yang memiliki cadangan pasir silika. Dari jumlah tersebut, 98 perusahaan di antaranya telah memiliki izin usaha pertambangan (IUP), selebihnya yakni 82 perusahaan juga sudah mengantongi IUP eksplorasi.
Pada tahun 2021, produksi pasir silika mencapai 2,01 juta meter kubik. Sementara total cadangan pasir silika di Indonesia telah mencapai 330 juta ton. Lokasi potensial dari industri pasir silika tersebar di wilayah Kalimantan, Sumatera, dan Jawa dengan realisasi penggunaan sebesar 68,48 persen.
5. Peningkatan permintaan tenaga kerja lokal

Ketika industri hilirisasi pasir silika mulai berkembang, lambat laun akan ada permintaan yang lebih besar untuk merekrut tenaga kerja lokal. Hal ini dapat mendorong warga yang tinggal di daerah produksi untuk mencari pekerjaan, mengurangi tingkat pengangguran, dan mengembangkan keterampilan calon pekerja tambang pasir silika. Dalam beberapa kasus, industri hilirisasi dapat memerlukan keterampilan teknis atau keahlian khusus. Peluang tersebut tentu dapat mendorong penduduk setempat untuk mengembangkan keterampilan baru atau meningkatkan kualifikasi mereka untuk memenuhi permintaan pekerjaan dalam industri ini.
6. Mendatangkan pendapatan asli daerah

Salah satu kunci Indonesia agar selangkah lebih maju dibandingkan dengan negara lain adalah melakukan hilirisasi komoditas. Hilirisasi pasir silika merupakan investasi yang paling tepat untuk diterapkan di Indonesia. Melalui pengembangan hilirisasi pasir silika, tentu saja meningkatkan pendapatan asli daerah khususnya daerah potensial penghasil pasir silika. Pemerintah daerah biasanya mendapatkan pendapatan dari industri hilirisasi pasir silika melalui pajak, royalti, dan sumber pendapatan lainnya.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, pajak yang diberlakukan oleh industri pasir silika 100 persen akan masuk ke kas daerah. Dengan demikian, adanya penetapan pajak bagi pelaku industri tambang mampu meningkatkan besarnya pendapatan asli daerah (PAD) setempat. Pendapatan ini juga dapat digunakan untuk proyek-proyek pembangunan sosial dan ekonomi yang dapat membantu mengentaskan kemiskinan dan mengurangi tingkat pengangguran.
Namun, penting juga untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari industri pasir silika disebarkan secara adil kepada masyarakat setempat. Dari segi sosial, perusahaan dan penambang perlu menerapkan corporate social responsibility sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat yang berada di lokasi lahan tambang pasir silika dan bentuk nyata terhadap penyelamatan lingkungan agar terlindungi dengan baik. Maka dari itu, adanya regulasi yang bijak, pemantauan lingkungan yang terorganisir, dan tanggung jawab sosial yang diterapkan masing-masing perusahaan sangat penting dalam keberlanjutan pengembangan industri tambang pasir silika yang.
7. Penciptaan kolaborasi yang sinergis dalam mendukung hilirisasi

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi/BKPM dan Kementerian Perindustrian berencana untuk melakukan proyek hilirisasi pasir silika. Lebih lanjut, pasar silika nantinya akan diolah secara level up menjadi produk turunan yang mengarah pada industri energi terbarukan. Contohnya dalam proyek industri photovoltaic (PV), sel surya, maupun wafer silicon. Dengan menciptakan kolaborasi yang sinergis, ke depannya Indonesia mulai menyusun draf roadmap hilirisasi silika menjadi wafer silicon periode 2025-2035 mendatang.
Setelah menyimak penjelasan di atas, kini jadi semakin yakin dan optimis bahwa Indonesia pasti bisa menerapkan strategi hilirisasi pada komoditas tambang pasir silika. Dengan mengetahui segudang manfaat di atas, kamu jadi lebih tahu bahwa pasir silika ternyata punya peluang yang besar untuk dilakukan upaya hilirisasi lebih lanjut. Maka dari itu, yuk kita dukung upaya pemerintah melalui #KementerianInvestasi/BKPM dengan mendukung #HilirisasiUntukNegeri!