ilustrasi mengaji (Unsplash/Rachid Oucharia)
Surat ini menjadi bagian dari juz 29 dan memiliki nama lain La uqsimu bi yaumil qiyamah yang diambil dari ayat pertamanya. Nah, berikut ini bacaan arab surat Al-Qiyamah ayat 21–40, latin dan artinya.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Bismillahirrahmannirrahiim.
Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Ayat 21
وَتَذَرُوْنَ الْاٰخِرَةَۗ
Wa tażarụnal-ākhirah.
Artinya: "Dan mengabaikan (kehidupan) akhirat."
Ayat 22
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاضِرَةٌۙ
Wujụhuy yauma`iżin nāḍirah.
Artinya: "Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri,"
Ayat 23
اِلٰى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Ilā rabbihā nāẓirah.
Artinya: "memandang Tuhannya."
Ayat 24
وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍۢ بَاسِرَةٌۙ
Wa wujụhuy yauma`iżim bāsirah.
Artinya: "Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,"
Ayat 25
تَظُنُّ اَنْ يُّفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ
Taẓunnu ay yuf'ala bihā fāqirah.
Artinya: "mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang sangat dahsyat."
Ayat 26
كَلَّآ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙ
Kallā iżā balagatit-tarāqī.
Artinya: "Tidak! Apabila (nyawa) telah sampai ke kerongkongan,"
Ayat 27
كَلَّآ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙ
Wa qīla man rāq.
Artinya: "dan dikatakan (kepadanya), 'Siapa yang dapat menyembuhkan?"
Ayat 28
وَّظَنَّ اَنَّهُ الْفِرَاقُۙ
Wa ẓanna annahul-firāq.
Artinya: "Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia),"
Ayat 29
وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙ
Waltaffatis-sāqu bis-sāq.
Artinya: "dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan),"
Ayat 30
وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙ
Walā rabbika yauma`iżinil-masāq.
Artinya: "kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau."
Ayat 31
فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلّٰىۙ
Fa lā ṣaddaqa wa lā ṣallā.
Artinya: "Karena dia (dahulu) tidak mau membenarkan (Al-Qur'an dan Rasul) dan tidak mau melaksanakan salat,"
Ayat 32
وَلٰكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۙ
Wa lāking każżaba wa tawallā.
Artinya: "tetapi justru dia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran),"
Ayat 33
ثُمَّ ذَهَبَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ يَتَمَطّٰىۗ
Summa żahaba ilā ahlihī yatamaṭṭā.
Artinya: "kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong."
Ayat 34
اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۙ
Aulā laka fa aulā.
Artinya: "Celakalah kamu! Maka celakalah!"
Ayat 35
ثُمَّ اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۗ
Summa aulā laka fa aulā.
Artinya: "Sekali lagi, celakalah kamu (manusia)! Maka celakalah!"
Ayat 36
اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَنْ يُّتْرَكَ سُدًىۗ
A yaḥsabul-insānu ay yutraka sudā.
Artinya: "Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?"
Ayat 37
اَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّنْ مَّنِيٍّ يُّمْنٰى
A lam yaku nuṭfatam mim maniyyiy yumnā.
Artinya: "Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),"
Ayat 38
ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙ
Summa kāna 'alaqatan fa khalaqa fa sawwā.
Artinya: "kemudian (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya,"
Ayat 39
فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۗ
Fa ja'ala min-huz-zaujainiż-żakara wal-unṡā.
Artinya: "lalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan."
Ayat 40
اَلَيْسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰى
A laisa żālika biqādirin 'alā ay yuḥyiyal-mautā.
Artinya: "Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?"