Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tahun Baru, Tanpa Keramaian: Seni Merayakan Momen Sendiri

Ilustrasi menyendiri (pexels.com/Photo by César O'neill)
Ilustrasi menyendiri (pexels.com/Photo by César O'neill)

Apa yang terlintas di benakmu tentang tahun baru? Petasan, pesta, kembang api, countdown? Hal-hal itu sangat lekat dengan perayaan tahun baru. Banyak orang berbondong-bondong menyambut momentum pergantian tahun dengan keluarga, atau justru sengaja mendatangi tempat-tempat ramai untuk mendapatkan vibes kemeriahan itu.

Sayangnya, gak semua orang suka dan mau merayakan tahun baru dalam suasana ramai. Di tengah dinamisnya perkembangan dunia ini, ada tipe orang yang lebih memilih hening dalam diam, tanpa kembang api dan petasan. Bukan antisosial, mereka hanya menemukan cara lain untuk menyiapkan babak kehidupan baru.

Tahun baru tanpa keramaian bukanlah hal yang asing dan salah. Tahun baru gak selalu harus mengikuti apa yang orang lain lakukan. Ada hal-hal kecil yang bisa membuat malam pergantian tahun baru tetap terasa indah dan bermakna.


1. Merayakan tahun baru tanpa pesta bukan hal yang salah

Ilustrasi menyendiri (pexels.com/Photo by Thắng Văn)
Ilustrasi menyendiri (pexels.com/Photo by Thắng Văn)

Gak selamanya tahun baru dirayakan dengan pesta. Gak ada salahnya juga seseorang memilih untuk menyambut pergantian tahun baru tanpa adanya keramaian. Terkadang, kamu bisa memaknai suatu hal lebih dalam lagi ketika berada dalam ketenangan. 

Tahun baru bisa dijadikan waktu untuk kembali pada diri sendiri. Dilansir Very Well Mind, Arlin Cuncic, penulis The Anxiety Workbook, mengatakan bahwa momen kesendirian di tahun baru bisa jadikan kesempatan untuk terapi. Normalisasi merayakan tahun baru dalam ketenangan dan kesunyian versimu sendiri.

Alih-alih menyesali keadaan, coba pikirkan bahwa ada banyak orang lainnya yang berada di posisi yang sama. Bukan hanya kamu saja yang merayakan tahun baru sendirian. Dengan begitu, gak ada alasan untuk cemas dan menyesali kesendirian.

2. Ada alasan kenapa orang memilih merayakan tahun baru sendirian

Ilustrasi resolusi tahun baru (pexels.com/Jessica Thames)
Ilustrasi resolusi tahun baru (pexels.com/Jessica Thames)

Bagi sebagian orang, merayakan malam pergantian tahun baru dalam keramaian adalah hal yang menyenangkan. Namun, pikirkan bahwa ada pula orang-orang yang gak tahan dengan situasi tersebut. Ada banyak faktor mengapa seseorang merayakan tahun baru sendirian

Dilansir Psychology Today, seorang dokter dan penulis buku, Susan J. Noonan, ungkap ada alasan mengapa ada orang yang memilih menghadapi masa liburan sendirian. Mungkin mereka memang tinggal jauh dari keluarga. Ada pula orang-orang yang gak bisa meninggalkan pekerjaan atau masa studinya.

Sebenarnya, ini bisa menjadi momen untukmu menata ulang tujuan hidup tanpa distraksi. Duduklah sejenak dan renungkan bagaimana perjalanan hidupmu selama ini. Memilih sendirian bukan berarti kamu anti-sosial.


3. Ini yang bisa kamu lakukan meski sendirian

ilustrasi journaling (freepik.com/freepik)
ilustrasi journaling (freepik.com/freepik)

Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan meskipun sendirian. Perayaan tahun baru gak melulu soal menyalakan kembang api atau membuat pesta tengah malam. Kamu bisa menyambut tahun baru dengan cara-cara sederhana.

Dilansir Very Well Mind, hari terakhir di tahun ini sebenarnya sangat cocok untuk refleksi diri. Lebih baik berikan perayaan pada dirimu sendiri karena sudah melalui satu tahun yang cukup panjang dan penuh tantangan. Rayakan setiap pencapaianmu baik itu kecil atau besar.

Kamu bisa mencoba melakukan memanfaatkan momen libur panjang dengan solo trip. Kamu juga bisa menghabiskan waktu dengan membaca buku. Keluarlah untuk makan makanan yang enak sebagai self reward. 


4. Sendiri bukan berarti kesepian

ilustrasi sendirian (unsplash.com/Julia Daga Duarte)
ilustrasi sendirian (unsplash.com/Julia Daga Duarte)

Kesendirian berbeda dengan kesepian. Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal International Psychogeriatrics (2024) dijelaskan bahwa kesepian berhubungan positif dengan gejala depresi. Sedangkan kesendirian yang dipilih secara sadar dan sifatnya positif (intentional solitude) berkebalikannya.

Ketika seseorang mampu menikmati waktu sendiri secara bermakna, justru kesepian bukan suatu hal yang berarti untuknya. Dampak negatif terhadap depresi juga semakin melemah. Artinya, mereka tidak mudah terpuruk ketika kesepian.

Kesendirian bisa bersifat positif atau negatif. Ketika seseorang memilih sendirian secara sukarela dengan refleksi, melakukan aktivitas kreatif atau spiritual, bisa disebut positive solitude. Hasilnya menunjukkan bahwa positive solitude justru memberikan ruang untuk kita bisa meregulasi emosi dan mengambil keputusan dengan tenang.


5. Detik pergantian tahun bisa dilakukan tanpa tekanan sosial

ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi sendirian di rumah (pexels.com/Vlada Karpovich)

Kesepian yang tidak disengaja (loneliness) berbeda dari kesendirian yang disengaja (positive solitude). Ketika seseorang memilih melewatkan pergantian tahun dengan momen yang hening dan sunyi, bukan menjadi tanda bahaya. Artinya, detik pergantian tahun bisa dilakukan tanpa ada tekanan sosial.

Sayangnya, lingkungan sosial menjadikan momen pergantian tahun erat dengan konsep bahagia dan bersosialisasi. Jurnal dari International Psychogeriatrics (2024) jelas mengungkapkan fakta bahwa orang yang mampu menikmati kesendiriannya juga mampu menghadapi situasi sosial yang penuh tekanan.

Jadi, gak ada salahnya untuk menikmati kesendirianmu di malam pergantian tahun. Bukan berarti kamu apatis, anti sosia, atau menarik diri dari lingkungan. Justru, ini bisa menjadi strategi yang tepat supaya kamu memiliki mental yang lebih sehat.


Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us

Latest in Life

See More

Ramalan Shio 6 Desember 2025, Shio Kuda Ada Orang Bikin Kamu Kesal

05 Des 2025, 21:30 WIBLife