5 Tanda Kamu adalah Orang Baik di Tempat yang Salah, Malah Dimusuhi

Kita semua diajari untuk melakukan sebanyak mungkin perbuatan baik. Namun jangan berharap kebaikanmu akan selalu diterima dengan senang hati oleh orang lain. Bisa saja suatu saat kamu justru dibenci orang-orang di sekitarmu karena dirimu pribadi yang baik. Membingungkan bukan?
Inilah faktanya. Kebaikan tidak selalu menjadi magnet yang menarik orang-orang untuk mendekat. Mau tahu apa tanda kamu menjadi orang baik di tempat yang salah? Berikut ulasannya dan pikirkan kemungkinan untuk kamu keluar saja dari lingkungan tersebut jika tak mampu melakukan intervensi lebih lanjut.
1. Kamu dimusuhi justru karena sifat baikmu

Salah satu sifat baik misalnya, jujur. Namun sifat jujurmu justru membuat kamu serasa hancur oleh tekanan dan rasa tidak suka orang-orang di sekitarmu. Bukan apresiasi dari mereka yang kamu dapatkan, melainkan sikap bermusuhan.
Kenapa ini bisa terjadi? Kemungkinan terbesarnya, kejujuranmu membahayakan kepentingan mayoritas orang di sekitar kamu. Seandainya kamu tidak terlalu jujur, mereka baru akan membuka pintu pertemanan denganmu.
2. Fitnah dan ancaman datang bertubi-tubi dari orang-orang di sekitarmu

Saking seringnya mendapat fitnah dan ancaman, kamu sampai bertanya-tanya, "Apa salahku?" Kesalahanmu hanyalah karena dirimu berbeda dari orang-orang di lingkungan itu. Kamu seperti seekor ikan kecil yang bandel dan tangguh dengan berenang melawan arus.
Dengan ancaman, mereka ingin membuat kamu takut dan menghentikan kebaikanmu yang dapat membahayakan mereka. Sedang fitnah ditujukan padamu supaya orang-orang di luar lingkungan itu menganggap kamu tidak sebaik yang mereka kira. Jika kamu tak punya kawan di dalam maupun di luar lingkungan itu, posisimu kian lemah.
3. Kebaikanmu selalu dicibir

Setiap bantuan yang kamu berikan selalu dinilai belum maksimal, cuma setengah-setengah. Kamu juga dianggap tidak ikhlas dalam membantu. Komentar mereka dapat semenyakitkan ini, "Kalau bantuan begini doang sih, semua orang juga bisa."
Kamu pun dituduh pura-pura baik cuma buat mencari muka. Apabila kamu berkata jujur, mereka malah bilang kamu munafik. Duniamu seperti terbalik-balik. Lambat laun kamu dapat meragukan diri sendiri.
Kami khawatir jangan-jangan mereka benar. Kamu memang bukan orang baik dan semua yang kamu lakukan selama ini tak lebih dari upayamu buat menipu mereka. Namun mereka tidak tertipu dan justru menelanjangi kebobrokanmu.
4. Orang-orang berusaha memengaruhimu agar menjadi seburuk mereka

Jika 3 poin di atas menunjukkan sikap negatif yang jelas dari orang-orang di sekitarmu, kali ini cara mereka lebih halus. Mereka tak terlihat memusuhi kamu. Dirimu bahkan seperti dirangkul dalam pergaulan mereka.
Akan tetapi, ini dilakukan bukan tanpa tujuan. Mereka cuma ingin mendekati kamu untuk mengubah sifatmu dari baik menjadi buruk atau jahat. Seperti mereka mulai mengajak kamu menggelembungkan dana proyek dengan dalih, "Cuma sedikit, kok. Gak akan ada yang tahu selain kita."
5. Penolakan secara terbuka atas keberadaanmu

Ketika sifat baikmu tidak mampu lagi digoyahkan dengan cara halus maupun kasar seperti dalam poin-poin di atas, inilah puncaknya. Sebagai minoritas di tempat tersebut, siap-siap saja kamu ditendang oleh yang lain.
Apabila kamu tergabung dalam sebuah tim kerja untuk suatu proyek, mereka dapat kompak mengeluarkanmu. Jika kamu menduduki posisi yang cukup strategis di kantor, anak buahmu bergerak bersama untuk melengserkanmu. Semua mereka lakukan demi melenyapkan 'gangguan' darimu.
Masalah utama dalam kasus seperti ini ialah kamu berhadapan dengan lebih banyak orang yang tidak menyukai kebaikanmu. Bila kamu tak punya teman yang cukup, dirimu bakal kewalahan buat berusaha mengubah mereka.
Pelajarannya, kamu tidak dapat memaksakan kebaikan terhadap siapa pun. Jika orang-orang di suatu lingkungan betul-betul menolak kehadiranmu, sebaiknya kamu menyingkir dan cukup menjadi saksi atas apa yang kelak akan mereka petik dari keburukan-keburukan yang ditanamnya.