Liburan sudah direncanakan, tapi pikiran malah terus terbayang to-do list yang belum selesai. Tubuh duduk santai, tapi otak sibuk merasa bersalah karena tidak produktif. Kalau kamu merasa bersalah saat istirahat, bisa jadi kamu sedang mengalami productivity guilt.
Istirahat seharusnya jadi waktu buat mengisi ulang tenaga, bukan malah menambah tekanan batin. Sayangnya, budaya kerja keras yang terus-menerus bikin kita sulit merasa "layak" untuk berhenti. Yuk, simak lima tanda kamu mungkin sedang mengalami productivity guilt dan bagaimana cara mengatasinya.