Bertanggung jawab atas perasaan sendiri berarti dengan sadar menerima, mengelola, dan menguasai perasaan tersebut agar tidak berdampak negatif bagi orang lain. Terkadang, beberapa emosi negatif seperti marah, resah, dan gelisah yang terlalu menumpuk dapat menyebabkan kewalahan.
Namun ingatlah bahwa, energi dari emosimu dapat terpancar dan berdampak bagi orang-orang di sekitarmu. Bahaya bila kamu memancarkan energi negatif, bisa jadi itu tanda kamu belum bisa mengontrol emosi.
Apa kamu sering tidak membalas pesan ketika bad mood? Atau, ketika temanmu tanya baik-baik, tapi karena lagi bete, kamu menjawab dengan ketus? Padahal, mereka tidak salah apa-apa. Tapi karena sedang kesal, kamu menjadikan mereka pelampiasan.
Sama saja kamu bersikap semena-mena. Kamu belum memiliki kendali yang baik atas emosimu sendiri, sehingga orang lain harus kena imbasnya.
Bukan hanya dalam dunia kerja, saat ada kerja kelompok di sekolah, mengutamakan perasaan sendiri ketimbang tugas dan kewajiban adalah ciri kamu tidak profesional. Orang lain jadi ikut terseret karena sikapmu yang masih kekanak-kanakan.
Sikap ini menandakan kamu belum memiliki penguasaan diri yang baik, sampai kehidupan kerjamu pun bergantung pada perasaan pribadi. Akhirnya, pekerjaan banyak keteteran, kamu juga yang akan rugi.
Apa kamu salah satu orang yang mudah dikendalikan perasaan? Ketika pesanmu dibalas singkat oleh temanmu, kamu langsung menduga ia marah padamu. Kamu jadi khawatir dan overthinking sendiri. Padahal, hal itu tidak sesuai fakta.
Ini menandakan kamu pun masih belum dewasa mengendalikan diri sehingga masih sering digiring oleh asumsi dan pikiran sendiri, yang belum jelas kebenarannya.
Tanda berikutnya, kamu sering mengambil keputusan tanpa pertimbangan yang matang. Dari contoh sederhana, ketika marah, kamu melontarkan kata-kata kasar tanpa pikir panjang. Dampaknya, memancing keributan dan membuat orang sakit hati.
Ini berarti kamu belum bisa bertanggung jawab dengan perasaan sendiri. Kamu lebih memilih dikuasai emosi dibanding melakukan sesuatu yang bijak.
Tanda terakhir kamu belum bisa bertanggung jawab pada perasaan sendiri ialah, sering menghindari atau membesar-besarkan masalah. Kamu tidak siap berhadapan dengan emosi negatif, atau justru kamu meledak-ledak atas problem sepele, karena tidak mampu menahan diri.
Ingatlah bahwa, kamu hidup tidak dengan pikiran atau perasaan. Jangan mau hidup dikontrol pikiranmu, tapi hiduplah dengan punya kendali atas perasaan dan asumsimu.
Jangan sampai karena kelalaian kita, orang lain ikut kena getahnya. Kamu juga tidak ingin dianggap labil dan menyebalkan, ‘kan? Kalau begitu, berhenti melakukannya.