Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi persahabatan (pexels.com/Adrienn)
ilustrasi persahabatan (pexels.com/Adrienn)

Intinya sih...

  • Hubungan persahabatan yang buruk dapat menimbulkan tekanan dan menurunkan kesehatan mental.
  • Tanda-tanda persahabatan red flag antara lain: meremehkan, bersaing, pendiam saat keberhasilan, hinaan dalam pujian, dan membanding-bandingkan.
  • Sabotase dari sahabat bisa disebabkan oleh cemburu, konflik masa lalu, masalah pribadi, atau siklus hubungan toksik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sahabat adalah orang yang ikut bersorak ketika kamu mendapatkan kebahagiaan serta turut bersedih ketika kamu kesulitan. Namun, hal itu tidak kamu dapatkan dari orang terdekatmu.

Dia yang kamu sebut sahabat justru membuat kamu mempertanyakan kedekatan kalian. Sahabatmu gak bisa dibilang jahat. Ia mungkin ada ketika kamu butuh, tapi tanggapannya tentang hal-hal tertentu gak sesuai ekspektasimu.

Apakah persahabatan kalian sudah tidak membuatmu nyaman serta apa yang harus kamu lakukan jika ternyata persahabatanmu red flag? Yuk, simak ulasan berikut!

1. Tanda persahabatanmu red flag

ilustrasi persahabatan (pexels.com/Pixabay)

Banyak penelitian menunjukkan, bahwa hubungan persahabatan yang baik dapat membantu seseorang melalui masa sedih serta meningkatkan taraf hidup dan kesehatan. Di sisi lain, hubungan yang buruk dengan sahabat juga bisa menimbulkan tekanan.

Persahabatan yang red flag juga bisa ditandai dengan hal-hal kecil yang mungkin kamu anggap remeh. Salah satunya adalah kamu merasa sahabatmu menyabotase dirimu.

Sabotase yang dimaksud adalah ia membuatmu merasa campur aduk. Kamu hampir tidak percaya bahwa mereka merupakan sahabatmu, tapi keraguan itu justru membuatmu merasa bersalah.

“Kamu mungkin merasa sangat kesepian saat seseorang yang kamu percayai menyabotasemu. Kamu mungkin merasa telah melakukan kesalahan dan tindakan aneh mereka adalah karena kesalahanmu. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan membuatmu tidak mudah mempercayai orang lain,” itulah rasanya disabotase oleh sahabat menurut Judy Ho Gavazza, PhD, ABPP, ABPdN, seorang neuropsikolog seperti yang dilansir Verywell Mind.

Berikut ini beberapa tanda bahwa tindakan sahabatmu sudah masuk ranah sabotase dan menunjukkan gejala red flag menurut Dr. Gavazza: 

  • Mereka meremehkan keberhasilanmu atau memberikan reaksi yang membuatmu sedih ketika kamu menyebutkan prestasimu.
  • Mereka merasa selalu bersaing denganmu.
  • Mereka menjadi pendiam dan pasif ketika kamu menunjukkan keberhasilan.
  • Pujian mereka justru terdengar seperti hinaan.
  • Saran mereka justru membuat keadaan jadi semakin buruk.
  • Mereka selalu membandingkan kamu dengan orang lain.
  • Mereka berbicara yang buruk tentangmu di belakangmu.
  • Mereka membocorkan rahasiamu dan tidak pernah meminta maaf.

2. Mengapa sahabatmu melakukannya?

ilustrasi konflik persahabatan (pexels.com/Liza Summer)

Saat mengalami sabotas, kamu pasti bertanya-tanya apa yang menyebabkan sahabatmu berperilaku demikian. Banyak kemungkinan bisa terjadi, baik menyangkut dirimu maupun sahabatmu.

Sahabatmu mungkin cemburu, iri, atau merasa tidak aman dengan perubahan positif yang terjadi pada dirimu. Mungkin juga ada konflik di masa lalu yang belum terselesaikan dengan sahabatmu, sehingga dia justru memendam kebencian padamu.

Namun, bisa jadi sahabatmu memang memiliki masalah pribadi dan merasa tidak aman. Mereka mungkin memang pribadi yang kurang empati atau justru terbiasa berada dalam siklus hubungan toksik dan menganggap dinamika persahabatanmu ini adalah hal yang biasa.

Dr. Gavazza menambahkan, “Hal itu sangat jarang terjadi karena kesalahan ada pada dirimu dan lebih merupakan cerminan dari bagaimana orang tersebut diperlakukan di masa lalu”.

3. Apa yang harus dilakukan jika persahabatanmu red flag?

ilustrasi konflik persahabatan (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Menurut Elizabeth Scott, PhD, hubungan yang penuh konflik dapat menimbulkan stres dalam hidup seseorang. Stres tersebut akan menumpuk juga bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Jika merasa persahabatanmu sudah membuatmu tidak nyaman, maka kamu harus menilai kembali apakah sahabatmu memang patut diperjuangkan.

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah memvalidasi apa yang kamu rasakan. Kamu bisa mencari bukti-bukti bahwa sahabatmu bermasalah dan kemudian mencatatnya. Hal ini bisa meyakinkan kamu tentang apa yang kamu rasakan.

Tahap selanjutnya adalah melakukan komunikasi. Kamu bisa bertanya tentang alasan mereka melakukan perbuatan yang membuatmu tidak nyaman. Lakukan percakapan dari hati ke hati dan dengan suasana yang nyaman, ya!

Jika kamu sudah membicarakannya baik-baik, maka kamu bisa menyampaikan batasan yang jelas tentang apa yang kamu suka dan tidak suka dilakukan sahabatmu. Semoga dengan pembicaraan ini persahabatan kalian bisa diselamatkan. Namun jika sulit, kamu harus percaya diri untuk mengakhiri hubungan tersebut. Yakinkan diri bahwa kesehatan mentalmu adalah prioritas utamamu.

Menghadapi masalah dengan sahabat memang bukan hal yang mudah. Sahabat adalah orang terdekat kita dan kehilangannya mungkin menimbulkan kekosongan. Semoga kamu menemukan solusi yang terbaik untuk masalahmu dengan sahabat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team