Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Pertahankan Persahabatan Lama Lebih Sulit dari Memulainya

Ilustrasi sahabat sedang menikmati kopi bersama (freepik.com/freepik)
Ilustrasi sahabat sedang menikmati kopi bersama (freepik.com/freepik)

Persahabatan lama itu ibarat buku favorit, penuh kenangan, penuh cerita, dan tidak tergantikan. Tapi, pernah gak, sih, kamu merasa kalau mempertahankan persahabatan yang sudah lama terjalin itu lebih menantang daripada memulai pertemanan baru? Padahal, dulu segalanya terasa begitu mudah saat pertama kali bertemu, ngobrol, dan klik dengan teman baru.

Nah, dalam artikel ini, kita bakal membahas lima alasan kenapa menjaga persahabatan lama bisa lebih rumit dari memulai persahabatan baru. Siap-siap buat mikir, “Oh iya, bener juga!” sambil mengingat sahabat-sahabat lama kamu. Yuk, simak sampai habis!

1. Waktu bikin kita berubah

Ilustrasi wanita sailng diam dengan teman (freepik.com/freepik)
Ilustrasi wanita sailng diam dengan teman (freepik.com/freepik)

Kita semua tumbuh dan berkembang seiring waktu. Dulu, mungkin kita sama-sama suka nongkrong bareng tiap weekend, tapi sekarang prioritas sudah berubah. Entah itu pekerjaan, keluarga, atau hobi baru, kita jadi sibuk dengan kehidupan masing-masing. Hal ini membuat waktu bersama sahabat jadi makin langka. Perubahan-perubahan ini kadang bikin kita merasa canggung dan bingung bagaimana menjaga ikatan yang dulu terasa begitu erat.

Tapi, bukan berarti pertemanan lama harus berakhir, lho. Terpenting, kita bisa menyesuaikan diri dan menerima bahwa sahabat kita juga punya kehidupan sendiri yang berkembang. Memahami perubahan ini bisa membantu kita mempertahankan persahabatan, meskipun dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.

2. Komunikasi yang semakin jarang

Ilustrasi wanita berseteru dengan teman (pexels.com/Liza Summer)
Ilustrasi wanita berseteru dengan teman (pexels.com/Liza Summer)

Teknologi memang membuat kita lebih mudah terhubung, tapi anehnya, semakin sering kita terhubung lewat chat atau media sosial, semakin sedikit waktu untuk ngobrol yang mendalam. Beda banget sama dulu, di mana kita bisa ngobrol panjang lebar soal apa saja. Sekarang, sering kali komunikasi hanya sebatas update singkat atau like di media sosial.

Kurangnya obrolan yang bermakna ini bisa membuat hubungan terasa renggang. Solusinya? Sesekali, coba ajak ngobrol serius lagi, bahkan kalau perlu, langsung ketemu! Komunikasi yang bermakna adalah kunci buat mempertahankan ikatan pertemanan lama.

3. Ekspektasi yang tak sejalan

Ilustrasi wanita ngobrol dengan teman (freepik.com/kroshka__nastya)
Ilustrasi wanita ngobrol dengan teman (freepik.com/kroshka__nastya)

Di awal persahabatan, segalanya terasa bebas tanpa ekspektasi yang berat. Namun, seiring berjalannya waktu, sering kali muncul ekspektasi tak terucap, tentang seberapa sering harus berkomunikasi, bagaimana harus mendukung satu sama lain, dan sebagainya. Ketika ekspektasi ini tidak terpenuhi, bisa muncul kekecewaan yang akhirnya mempengaruhi persahabatan.

Untuk mengatasi hal ini, penting banget buat komunikasi terbuka tentang perasaan kita. Jangan biarkan ekspektasi diam-diam jadi beban yang malah merusak hubungan. Berani untuk jujur dan mengungkapkan apa yang diharapkan dalam persahabatan bisa menjaga hubungan tetap sehat dan saling pengertian.

4. Kenangan masa lalu yang menjadi beban

Ilustrasi wanita memeluk teman (freepik.com/freepik)
Ilustrasi wanita memeluk teman (freepik.com/freepik)

Sering kali, persahabatan lama penuh dengan kenangan, baik yang indah maupun yang kurang menyenangkan. Kenangan ini bisa jadi penguat, tapi di sisi lain, bisa juga jadi beban. Mungkin pernah ada konflik yang belum terselesaikan atau momen yang sulit dilupakan. Ini yang kadang bikin canggung ketika bertemu lagi.

Solusinya? Jangan biarkan masa lalu menjadi bayang-bayang. Fokuslah pada hal-hal positif dan jika perlu, selesaikan konflik yang masih mengganjal. Persahabatan yang sehat adalah tentang memahami, memaafkan, dan melangkah ke depan tanpa beban.

5. Prioritas yang berbeda

Ilustrasi wanita melirik pada temannya (freepik.com/freepik)
Ilustrasi wanita melirik pada temannya (freepik.com/freepik)

Saat pertama kali bersahabat, kita mungkin punya banyak kesamaan, dari hobi sampai pandangan hidup. Tapi seiring waktu, prioritas hidup bisa berubah drastis. Salah satu teman mungkin fokus pada karir, sementara yang lain lebih banyak waktu di rumah dengan keluarga. Perbedaan ini bisa membuat kita merasa terpisah, bahkan ketika kita sebenarnya masih peduli satu sama lain.

Untuk menjaga persahabatan dalam kondisi ini, penting buat menghargai prioritas satu sama lain. Cobalah untuk tetap meluangkan waktu, meskipun sedikit, untuk saling mendukung dan menjaga koneksi. Terkadang, memahami bahwa kita tidak selalu harus berada di jalan yang sama bisa membuat persahabatan lebih kuat.

Mempertahankan persahabatan lama memang gak selalu mudah, tapi usaha untuk tetap terhubung sangat berharga. Persahabatan yang sudah teruji oleh waktu memiliki makna yang mendalam. Jadi, jangan biarkan perubahan, kesibukan, atau ekspektasi merusak hubungan yang sudah lama terjalin. Tetaplah terbuka, komunikatif, dan fleksibel. Karena, sahabat lama itu seperti permata langka, jika dirawat dengan baik, mereka akan bersinar selamanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
EditorSandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
Follow Us