Kamu pernah mendengar istilah body positivity? Gerakan ini sebenarnya sederhana, kita diajak menerima dan menghargai tubuh sendiri apa adanya, tanpa harus terjebak standar kecantikan atau kegantengan yang sempit. Di media sosial, kampanye body positivity sudah gencar sekali, mulai dari pemengaruh (influencer) sampai jenama (brand) besar ikut menyuarakan pesan ini. Banyak orang yang merasa lebih percaya diri setelah gerakan ini populer karena akhirnya mereka bisa tampil tanpa harus memenuhi ekspektasi fisik tertentu.
Namun, lain cerita kalau konsep body positivity dibawa ke dunia kerja. Walau banyak perusahaan bilang mendukung keberagaman, realitasnya masih banyak standar penampilan yang harus dipenuhi. Ini mulai dari komentar iseng soal bentuk tubuh, aturan seragam yang gak ramah untuk semua ukuran, sampai kesempatan karier yang kadang dipengaruhi penampilan. Tantangan-tantangan ini membuat perjuangan menerapkan body positivity di kantor jauh lebih rumit daripada sekadar mengunggah foto di media sosial. Yuk, kita bahas apa saja tantangan body positivity di dunia kerja!