pedagang oleh-oleh olahan hasil laut di Pantai Baron (dok. pribadi/Fatma Roisatin N)
Partisipasi masyarakat tentu diperlukan untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Pantai Baron. Caranya dengan dibentuknya Pokdarwis Baron Indah untuk mewadahi masyarakat dengan mata pencaharian di kawasan tersebut. Kelompok tersebut sudah berdiri sejak 1997. Awalnya beranggotakan 106 orang, kemudian bertambah menjadi 547 orang pada 2018.
Pokdarwis Baron Indah dibagi menjadi lima kelompok unit berbeda, yaitu Unit Sedyo Manunggal, Ngudi Rejeki, Artha Mandiri, Mitra Bahari, dan Guyub Rukun. Partisipasi aktif mereka pun mendapatkan apresiasi dan memiliki banyak prestasi. Pokdarwis Baron Indah menjadi juara 1 Stand Terbaik pada ajang Gunungkidul Expo 2017, juara 3 pada Geopark Festival, juara 3 Pokdarwis tingkat nasional, dan mendapatkan Abdi Bakti Mina Bahari dari Kementerian Perikanan dan Kelautan.
Berdasarkan penelitian Hubungan Tingkat Partisipasi dalam Pengembangan Wisata Pesisir dengan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat yang melaksanakan partisipasi aktif dalam pengembangan dan pembangunan pada kawasan wisata akan mendapatkan dampak positif bagi kehidupan. Dampak positif tersebut dapat memengaruhi besaran pendapatan masyarakat yang ditentukan dari jumlah kunjungan para wisatawan hingga kesejahteraan hidup mereka. Sebagian besar anggota Pokdarwis Baron Indah yang melakukan kegiatan usaha di bidang pariwisata telah mampu meningkatkan pendapatannya secara akumulatif sehingga mereka dapat menabung.
Di balik masyarakat yang merasakan dampak positif dari sektor pariwisata, terdapat tanggung jawab untuk tetap menjaga lingkungan. Masyarakat perlu menjaga kebersihan, sarana dan prasarana, serta melakukan pengelolaan sampah. Adapun, salah satu aktivitas rutin mereka ialah membersihkan area pantai.
Seperti yang pernyataan Bapak Budi, penjaga Menara Suar Baron, “Setiap hari Senin para pedagang di Pantai Baron dan sekitarnya akan tutup sementara. Mereka akan membersihkan kawasan pantai.”
Gerakan Cinta Laut atau Gita Laut juga sempat digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sejak 2021. Bapak Budi juga menambahkan bahwa aktivitas membersihkan Pantai Baron pada waktu tertentu turut melibatkan para mahasiswa. Hal ini mengingat bahwa Yogyakarta merupakan kota pendidikan dan menjadi rumah bagi sejumlah perguruan tinggi.
Pantai Baron memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai pariwisata berkelanjutan karena mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal, lingkungan, dan industri pariwisata. Namun, karakteristik pantai yang dinamis, kondisi alam, dan aktivitas pariwisata menjadi tantangan tersendiri. Jadi, diperlukan peran aktif masyarakat untuk mewujudkannya.
Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan yang mampu mewujudkan kesejahteraan. Hal ini dapat dicapai bila keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan dapat dipelihara dengan baik. Adapun, mewujudkan pariwisata berkelanjutan juga merupakan bentuk menjaga keseimbangan alam. Ada sebuah kalimat bijak Aristoteles, “Alam tidak melakukan apa pun secara sia-sia." Semua yang ada di alam punya fungsi, jadi manusia harus menjaganya.