Ilustrasi Ka'bah (Pexels.com/Sultan)
Setelah mengetahui rukun, kewajiban, dan syarat, tata cara umrah lengkap juga perlu dipelajari. Tata cara menjadi pedoman bagi jemaah umrah agar keseluruhan ibadah dapat dilaksanakan secara sempurna. Berikut tata cara umrah yang perlu diperhatikan:
1. Mandi junub
Sebelum berangkat menuju Miqat, ada baiknya untuk membersihkan diri dengan cara mandi junub yang disebut juga dengan istilah mandi wajib atau mandi besar untuk menyucikan badan dari hadas kecil atau hadas besar. Mandi junub bisa diawali dengan niat, doa, basuh tangan sebanyak tiga kali, lalu bersihkan kotoran yang menempel di badan, setelah itu berwudu. Kemudian, membersihkan diri dari ujung kepala hingga ujung kaki secara merata.
2. Membaca niat umrah di Miqat
Niat ini sebaiknya diucapkan sebelum melewati Miqat. Berihram dari miqat dilakukan dengan niat sebagai berikut:
Nawaitul 'umrata wa ahramtu bihi lillahi ta'ala labbaika Allahumma 'umratan.
Artinya: "Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta'ala, aku penuhi panggilanmu ya Allah untuk berumrah."
3. Mengucapkan talbiyah
Setelah selesai Ihram dan niat di Miqat, jemaah umrah dianjurkan untuk mengucapkan talbiyah selama perjalanan menuju ka’bah di Makkah. Kalimat talbiyah ini sering diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika hendak umrah dan haji.
Berikut ini kalimat talbiyah yang bisa diucapkan: “Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wannikmata laka walmulka laa syarikalak.”
4. Persiapan memulai aktivitas di Ka’bah
Ketika sampai di Makkah, jemaah umrah sudah bisa menghentikan ucapan talbiyah. Jika ada yang belum memiliki wudu atau batal, sebaiknya segeralah mengambil wudu kembali. Ini karena untuk melakukan tawaf, badan harus dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun besar.
Jemaah umrah juga disunnahkan untuk masuk ke dalam area Masjidil Al-Haram di Makkah dengan menggunakan kaki kanan dengan disertai doa. Lalu, masuk ke Masjidil Haram sambil membaca doa masuk masjid:
A'ûdzu billâhil 'azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim 'alâ sayyidinâ muhammadin wa 'alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba rahmatik.
Artinya, "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Buka lah bagiku segala pintu rahmat-Mu."
5. Menuju hajar aswad
Selanjutnya, pergilah menuju ke hajar aswad. Setelah itu, menghadaplah ke hajar aswad sembari mengucap kalimat takbir. Di sini, jemaah juga bisa mengusap hajar aswad dengan tangan kanan, lalu menciumnya. Namun jika kondisi tersebut tidak memungkinkan, maka cukup menghadap ke arah hajar aswad lalu mengisyaratkan dengan mengangkat tangan kanan ke arahnya sambil mengucapkan, “Bismillah, Allahu Akbar”.
6. Melakukan tawaf
Setelah keadaan badan sudah suci dan siap melakukan tawaf. Tawaf dilakukan sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka’bah di sisi kiri. Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad disunahkan untuk membaca doa sapu jagad. Doa ini pun sering diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW saat umrah.
7. Berdoa dan salat di makam Ibrahim
Makam Ibrahim merupakan tempat di mana Nabi Ibrahim pernah berdiri dalam rangka membangun Ka’bah. Sesuai sunah, jemaah umrah dapat melakukan salat sunah dua rakaat di makam Ibrahim jika memungkinkan. Namun, jika tidak memungkinkan, jemaah umrah masih dapat melaksanakan salat dua rakaat di mana saja, asalkan masih berada di sekitar area Masjidil Al-Haram.
8. Minum air zam-zam
Tata cara umrah selanjutnya yaitu meminum air zam-zam setelah selesai salat dua rakaat. Sebelum meminum air zam-zam, disunahkan untuk membaca doa kebaikan kepada Allah SWT sambil menghadap kiblat ke Ka’bah. Sisa air minum pun bisa diusapkan ke bagian kepala, wajah, dan dada.
9. Pergi ke Bukit Safa
Tata cara umrah dilanjutkan dengan berangkat ke bukit safa dan marwah untuk melakukan sa’i. Saat berjalan ke Bukit Shafa, disunahkan untuk membaca doa, “Innasshafa wal marwati min sya’airillah”.
Setelah sampai, jemaah umrah perlu menghadap ke arah Ka’bah, lalu takbir sebanyak tiga kali dan diiringi oleh zikir: "Laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu, wahuwa 'ala kulli syain qadiir. Laa ilaha illallahu wahdah laa syarikalah, anjaza wa'dahu wa nashara abdahu, wa hazamal ahzaaba wahdah.”
Zikir tersebut diulangi sebanyak tiga kali dan berdoa setiap selesai membacanya dengan doa yang dikehendaki oleh jemaah umrah. Setelah dekat dengan Safa, maka disunahkan juga untuk membaca surah Al-Baqarah ayat 158.
10. Melakukan sa’i di antara Safa dan Marwah
Jika jemaah umrah sudah berada di antara dua tanda hijau, lakukanlah sa’i dengan berlari-lari kecil bagi jemaah laki-laki. Sementara, jemaah perempuan tidak dianjurkan untuk berlari kecil, cukup berjalan biasa.
Kemudian jika telah sampai di Marwah, naiklah ke atasnya dan menghadap ke Ka’bah. Lalu, lafalkan zikir dan doa yang sama ketika sedang di Safa. Lakukan sa’i dari Safa ke Marwah sebanyak tujuh putaran, di mana putaran terakhir berakhir di Marwah.
11. Tahalul atau mencukur rambut
Bagi jemaah laki-laki, mencukur rambut disunahkan sampai gundul, namun boleh juga hanya memangkas sedikit rambutnya. Bagi jemaah perempuan, hendaknya mengumpulkan sebagian rambutnya seujung ruas jari, lalu dipotong. Saat melakukan tahalul, perhatikan pula muhrim yang akan mencukurnya.
Apabila semua tata cara umrah di atas sudah dilakukan, maka para jemaah sudah sah menyelesaikan ibadah umrahnya. Semoga tulisan ini dapat membantu untuk beribadah umrah agar sah sesuai dengan ajaran Islam.