Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Umrah atau Umroh, Mana yang Benar? 

ilustrasi ibadah haji dan umrah (pexels.com/alikarim)

Dalam keberagaman penggunaan bahasa Indonesia, terkadang kita menemui kesalahan dalam penulisan kata yang sebenarnya baku. Contohnya adalah perbedaan antara "umrah" dan "umroh", dua kata ini sering kali tertukar dalam penulisan.

Pertanyaannya yang kemudian muncul, manakah yang benar dari kedua kata tersebut? Biar gak penasaran, yuk cari tahu lewat artikel berikut ini!

1. Umrah atau Umroh?

ilustrasi ibadah haji dan umrah (pexels.com/konevi)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang tepat adalah umrah. Umrah merupakan kunjungan ke tempat suci Islam di Makkah, yang merupakan bagian dari ibadah haji. Ini melibatkan serangkaian tindakan ibadah seperti mengenakan pakaian khusus (ihram), melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah, berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah, serta mencukur rambut.

Umrah bisa dilakukan kapan saja dalam setahun dan tidak wajib dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti ibadah haji. Ini sering disebut sebagai "haji kecil" dan dianggap sebagai kesempatan spiritual bagi umat Islam untuk mendapatkan keberkahan dan pahala.

2. Umrah dalam cermin sejarah

ilustrasi ibadah haji dan umrah (pexels.com/hafizhumayunkhan)

Meskipun umrah tidak termasuk dalam lima rukun Islam seperti haji, pentingnya tidak dapat diabaikan. Dalam sejarah, umrah dan haji memiliki tempat yang strategis, baik di hadapan Allah maupun dalam konstruksi sosial masyarakat Arab jahiliah. Masyarakat Arab jahiliah rutin menunaikan ibadah haji sebagai bagian dari rutinitas tahunan mereka, karena selain Ka'bah merupakan kebanggaan mereka, juga sebagai upaya menelusuri jejak Nabi Ibrahim.

Namun, akibat kejahiliaan mereka, berbagai perubahan terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah, termasuk pengurangan atau penambahan ritual, seperti tidak melakukan wukuf di Arafah atau sai antara Shafa dan Marwah. Islam kemudian datang dan memperbaiki hal tersebut, mengembalikan ritual sesuai dengan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.

Nabi Muhammad sendiri menunaikan ibadah haji dua kali sebelum hijrah ke Madinah, menutup dan mengunci tata cara pelaksanaan tersebut, menolak praktik-praktik jahiliah yang telah mengubah esensi ibadah tersebut. Meskipun ibadah haji dan umrah sempat mengalami masa-masa kelam dalam sejarahnya, dengan harapan agar kegelapan tersebut tidak terulang kembali.

3. Hikmah di balik Umrah

ilustrasi ibadah haji dan umrah (pexels.com/drmkhawarnazir)

Momentum haji dan umrah diakui sebagai momen besar dalam dunia Islam yang tak terlupakan. Sebagaimana disampaikan oleh ulama pada halaman yang sama dalam al-Firk as-Sami, hikmah besar dari haji dan umrah adalah terciptanya persatuan dan keakraban di antara seluruh umat Islam.

Ibadah ini memungkinkan umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul bersama, saling mengenal, dan mempererat hubungan sosial serta spiritual. Selain itu, haji dan umrah juga memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu dan peluang bisnis yang luas. Dengan demikian, ibadah haji dan umrah memiliki dua manfaat besar, yakni manfaat sosial dan spiritual secara bersamaan.

Demikianlah kata "umrah" merupakan ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia. Meskipun kedua istilah antara "umrah" dan "umroh" tersebut sering digunakan secara bergantian, mengetahui perbedaan ejaan yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat membantu menjaga kejelasan dan konsistensi dalam komunikasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shasya Khairana
EditorShasya Khairana
Follow Us